Kalo diperhatiin, akhir-akhir ini makin banyak judul film atau serial TV baru dengan karakter utama yang wataknya nggak melulu kayak orang baik. Iya nggak gengs? Sebut aja film atau serial dengan karakter kayak Venom, Loki, atau Harley Quinn di Suicide Squad—semuanya adalah film dengan karakter utama yang punya watak nggak heroik ala kriminal, suka bikin onar, sering berulah jahat, atau bahkan suka asal bunuh sembarangan. Pokoknya kayak nggak punya moral lah gengs!banner-ads

Tapi kenapa sih nama-nama tersebut bisa jadi karakter utama? Kenapa minat penonton sama film-film kayak gitu gede banget? Sebenernya, karakter-karakter utama yang sengaja dibikin kayak gitu itu punya istilah sendiri gengs—namanya adalah karakter anti-hero. 

Secara struktur, karakter anti-hero itu adalah karakter utama atau protagonis—tapi biasanya punya moral yang menyimpang gengs! Kata ‘hero’ di sini juga sebenernya nggak melulu tertuju kepada superhero, tapi bisa ditujukan untuk karakter utama manapun yang wataknya seperti yang udah disebutin tadi—kriminal, jahat, atau suka bikin onar. Ambil contoh kayak karakter utama dari serial Breaking Bad atau di film Joker. Meskipun mereka adalah kriminal kelas kakap, tapi penonton bisa dibikin suka sama karakter-karakter tersebut gengs!

Baca Juga: Deretan Lengkap Film Marvel Tahun Ini



Tapi terus bedanya apa dong sama karakter antagonis? Bedanya, karakter antagonis adalah karakter yang fungsi utamanya adalah untuk ngehambat tujuan karakter utama atau karakter anti-hero tadi—terlepas karakter antagonis itu wataknya baik atau jahat. Jadi sah-sah aja dong, kalo misalnya Loki jadi karakter antagonis yang punya niat jahat ngancurin dunia di film kayak Thor atau Avengers—sedangkan di serial TV berjudul Loki yang tayang di Disney+, dia adalah karakter anti-hero yang berusaha untuk nyelametin alam semesta gengs. Bedanya bisa 180 derajat!

Menurut para ahli, kontras karakter kayak contoh Loki tadi ternyata mempunyai sisi atraktif tersendiri yang bikin audiens jadi tertarik. Jadi bukannya penonton setuju sama kelakuan atau perbuatan karakter anti-hero tadi, tapi lebih karena mereka menganggap kalo karakter tersebut menarik untuk diikuti. Hal ini adalah salah satu alasan kenapa sekarang film-film dengan karakter anti-hero semakin banyak bermunculan di layar lebar.

Alasan lain yang mungkin masuk akal juga adalah dengan semakin banyaknya film-film superhero kayak film bikinan Marvel atau DC, audiens udah mulai jenuh ngeliat cerita superhero yang gitu-gitu aja—nggak mungkin kalah dan selalu menang. Jadi, nggak heran kalo para petinggi studio-studio film Hollywood mulai mikirin gimana caranya supaya cerita di film mereka nggak jadi monoton dan ngebosenin. 

Alhasil, sekarang karakter anti-hero jadi salah satu gacoan mereka untuk bikin film yang menarik buat para penonton. Tapi bukannya cerita dengan protagonis yang punya watak baik atau heroik jadi usang. Narasi film tradisional dengan karakter utama kayak gitu tetep aja masih jadi yang paling populer. Tapi siap-siap aja gengs, karena karakter anti-hero bakalan semakin sering muncul di film-film yang lo tonton!