Lampor Keranda Terbang menyimpan cerita unik dan mistis yang enggak banyak diketahui secara luas oleh masyarakat Indonesia. Padahal ini adalah peristiwa nyata dan banyak korban jatuh digondol Lampor Keranda Terbang. Korbannya ada yang ditemukan mati, hilang atau kalaupun kembali jadi gendheng/gila dan trauma berkepanjangan.banner-ads

Sedikitnya ada beberapa fakta menarik sehubungan dengan film Lampor Keranda Terbang. Saat syuting di Temanggung, di lereng Pegunungan Sumbing Sindoro, seringkali terjadi hal-hal yang di luar akal sehat berupa penampakan ataupun teror besar dan kecil tergantung pemain atau crew yang mengalaminya. Hal ini masih ada yang berkelanjutan hingga sekarang.



Selain itu banyak terjadi kesurupan dari sejak menampilkan Jaran Kepang saat syuting hingga kemudian premier di Epicentrum tanggal 3 Oktober. Tapi puncaknya ketika premier di NSC Cinema Temanggung kemarin (Selasa, 29 Oktober 2019) di mana yang awalnya hanya 2 studio jam 16:05 dan 16:15, terpaksa ditambah lagi 2 studio di jam 18:40 dan 18:45 karena peminat yang luar biasa.

Pada saat para pemain yang hadir, yaitu Adinia Wirasti, Dion Wiyoko, Dian Sidik, Annisa Hertami, Landung Simatupang, Mathias Muchus, Angelia Livie, Bimasena akan melakukan greetings setelah show selesai di studio 1, ada 6 penonton yang kesurupan Lampor.

Lampor Keranda Terbang bercerita tentang Edwin (Dion Wiyoko) dan Netta (Adinia Wirasti) bersama dua anak mereka, Agam (Bimasena) dan Sekar (Angelia Livie) kembali ke kampung Netta di Temanggung. Netta disambut curiga dan dianggap pembawa musibah karena kampungnya sedang dilanda teror Lampor, setan pencabut nyawa yang membawa keranda terbang. Edwin berusaha membela Istrinya, tetapi skandal busuk dan kejadian mengerikan muncul menghantui. Edwin mulai curiga bahwa ada rahasia besar menyangkut Netta yang tidak pernah diketahuinya. Apalagi ketika nyawa anak-anak mereka pun terancam, menjadi sasaran Lampor.