Merasa bingung ketika melihat sebuah film dengan gambar yang tajam dan jernih? Lo pasti mikir kalau itu hasil dari kamera profesional canggih, kan? Nah, lo salah besar nih! Di era digital seperti sekarang ini, teknologi smartphone sudah sangat mumpuni untuk menghasilkan gambar yang tidak kalah bagusnya dengan kamera profesional. Bahkan, beberapa film ternama di dunia berhasil diambil menggunakan kamera ponsel aja, loh!

banner-ads

Daftar Film yang Difilmkan Menggunakan Smartphone

Berikut ini beberapa film yang berhasil diambil menggunakan smartphone. Dijamin, lo bakal kagum dengan kualitas yang dihasilkan!

Baca Juga: Kenapa Film The Killer Pake (Nyaris) Semua Lagu The Smiths?

1. Unsane (2018)

Unsane (2018) adalah film yang diproduksi cuma pake kamera HP
SOURCE: IMDB

Bagi lo penggemar film horor, Unsane ini wajib banget untuk lo tonton. Film ini berhasil memenangkan award Golden Trailer tahun 2018 dengan kategori Best Thriller. Film yang digarap oleh Steven Soderbergh dengan sejumlah cast yaitu Joshua Leonard, Claire Foy, Sarah Stiles, dan lainnya ini menghadirkan film horor klasik 70-an dengan kualitas gambar yang sangat baik. Padahal, film ini diambil hanya dengan smartphone, dan total syuting cuma 10 hari, lho!

2. Konfabulasi

Konfabulasi adalah film yang diproduksi cuma pake kamera HP
SOURCE: Vidio

Sutradara Angga Dwimas Sasongko sebagai yang bikin film pendek ini mengaku tertantang saat pertama kali nerima tawaran dari Samsung Indonesia untuk ngegarap film pendek yang satu ini.

"Konfabulasi" adalah film pendek dengan genre aksi pencurian yang mengisahkan tentang Bilal, yang diperankan oleh Reza Rahadian, dan Marla, yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo. Mereka berdua terkoneksi lewat suatu perangkat untuk ngelaksanain proses konfabulasi, yaitu proses pemulihan ingatan yang ngelibatin pengisian kembali memori sama informasi palsu yang dihasilin dari saran, pernyataan, dan dugaan yang logis.

3. High Flying Bird (2019)

High Flying Bird (2019) adalah film yang diproduksi cuma pake kamera HP
SOURCE: Peter Andrew/Netflix

Film karya Soderbergh ini pada waktu itu juga pernah diputer eksklusif di Lincoln Center for the Performing Arts. Ditulis oleh Tarell Alvin McCraney, High Flying Bird ini adalah film olahraga, terutama mengulik strategi bisnis olahraga. Mengisahkan seorang agen olahraga yang nyoba mecahin kebuntuan pemain NBA oleh pemilik tim. Dan, meskipun fisik aksinya lebih sempit daripada yang direncanakan Soderbergh untuk film Moneyball, anggarannya untuk film ini cuma dua juta dolar. Film ini oke banget, ngelampauin semua karya Soderbergh di studio satu dekade atau lebih. Terbukti berhasil masuk 7 nominasi dari beberapa penghargaan internasional.

4. Tangerine (2015)

Tangerine (2015) adalah film yang diproduksi cuma pake kamera HP
SOURCE: IMDB

Tangerine adalah film yang disutradarain sama Sean Baker yang berhasil masuk dalam 42 nominasi festival film bergengsi di dunia, dan menang setengahnya! Film ini menang di 2015 Winner Grand Prix International - Best Feature Film, 2015 Winner Gotham Independent Film Award Breakthrough Actor Mya Taylor, dan lain-lain. Tapi awalnya emang nggak ada yang percaya kalo film ini cuma diambil pake kamera smartphone. Ceritanya yang unik soal prostitusi transgender di sekitar Hollywood membuat penonton tertarik untuk menyaksikannya.

5. Cai Lan Gong (2015)

Cai Lan Gong adalah film yang diproduksi cuma pake kamera HP
SOURCE: CINEMAPOETICA

Ini dia pioneernya! Film Cai Lan Gong ini adalah film pertama Indonesia yang digarap menggunakan Smartphone. Since dia film pertama, film besutan David Poernomo ini pastinya ngeraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai film bioskop pertama yang dibikin pake smartphone dengan resolusi 4k.

Bergenre horor, Cai Lan Gong yang berlatar budaya China dan nyeritain kisah seorang perempuan yang menerima warisan ilmu Cai Lan Gong dari kakeknya. Dikisahkan, film Cai Lan Gong ini merupakan cerita asal mula Jelangkung yang dikenal di Indonesia.

6. A Copy of My Mind

A Copy of My Mind adalah film yang diproduksi cuma pake kamera HP
SOURCE: IMDB

Film yang sempat ditayangin di Toronto Film Festival 2015, adalah dedikasi sang sutradara, Joko Anwar, kepada Kota Jakarta. Jokan ambis untuk ngangkat Jakartan life dengan segala keramaian dan realita kehidupannya yang apa adanya. Fokus pembahasan soal Jakarta kali ini dengan ngasih sesuatu ke mereka yang hidup di pinggiran atau terpinggirkan. Pendekatan ini terlihat dari cara Joko nampilin "realitas" kehidupan urban Jakarta yang terpinggirkan melalui visualisasi filmnya. Menambah keunikan, dua karakter utama film ini memiliki pekerjaan yang nggak umum dalam dunia perfilman industri. Mereka adalah Sari (diperankan oleh Tara Basro) yang kerjanya jadi terapis wajah dan Alex (diperankan oleh Chicco Jericho) yang bekerja sebagai penerjemah subtitle DVD bajakan. Keduanya tinggal di lingkungan kumuh, padat, dan pengap di bagian barat arah utara Jakarta, dimana kehidupan mereka jauh dari kata "nyaman".

Film ini udah menangin 6 dari 16 nominasi penghargaan untuk sineas. Salah satunya yaitu di Piala Citra 2015, film ini memenangkan sutradara, aktris, dan sound terbaik.

Itu dia deretan film keren yang diantaranya banyak mendapatkan penghargaan karena kualitasnya filmnya tersebut. Semua cuma bermodalkan HP (tapi emang well prepared & well produced ya). Nah, untuk lo yang mau mulai filming dan lagi cari referensi, coba deh follow dan bukain akun IG nya Lensa Community. Banyak info dan trivia seputar fotografi dan videography yang pasti berguna banget untuk lo.