Film Klasik "Lewat Djam Malam" Digandrungi Penonton di Inggris
23 Oct 2012
221
views
Ternyata film klasik "Lewat Djam Malam" digemari penonton di Inggris loh. Dalam acara London Film Festival ke-56 yang diadakan British Film Institute (BFI) di Southbank, London, film arahan Usmar Ismail itu mendapat apresiasi.
Prof Matthew Isaac Cohen dari Royal Holloway, University of London mengatakan proses restorasi film `Lewat Djam Malam` yang dalam bahasa Inggris 'After the Curfew' sangat bagus, karena memang menelan biaya yang tidak sedikit.
Lebih dari 100 pengemar film di London menikmati film terbaik pada Festival Film Indonesia tahun 1955 itu. 'Lewat Djam Malam' telah mengalami proses restorasi di Laboratorium L`Immagine Ritrovata, Bologna, Italia dan sengaja diputar di London Film Festival yang menampilkan film terbaik dari berbagai negara berlangsung dari tanggal 10-21 Oktober 2012.
'Lewat Djam Malam' berhasil direstorasi oleh World Cinema Foundation (WCF) yayasan milik sutradara Martin Scorsese bekerjasama dengan National Museum of Singapore (NMS).
Menurut Matthew, Usmar Ismail itu belajar tentang film di Amerika yang menjadi kiblat dalam industri film dunia, tidak heran film hasil karyanya sangat menyentuh.
Biaya restorasi film 'Lewat Djam Malam' mencapai 200.000 dollar Singapura atau sekitar Rp 1,4 miliar dan dibiayai oleh NMS.
Film "Lewat Djam Malam" sendiri bercerita tentang konflik personal seorang tentara bernama Iskandar yang diperankan oleh AN Aclaff setelah keluar dari kehidupan militer dan kembali ke dunia normal. Film tersebut berlatar di Bandung, sepuluh tahun setelah Indonesia mengumumkan kemerdekaan. Saat itu, situasi sosial dan politik masih tidak menentu, dan tentara memberlakukan aturan jam malam.
Sebelumnya, film ini juga diputar di National Museum of Singapore, dan di sesi Cannes Classics di Festival Film Cannes, Perancis, pada bulan Mei lalu.
Naskah cerita dan skenario film ditulis Asrul Sani, yang di kemudian hari dikenal sebagai filmmaker dan sastrawan besar. Lewat film itu, A.N. Alcaff terpilih sebagai aktor terbaik pada tahun 1955.
Source: antara