Banyak franchise film punya standar yang tinggi dalam penyampaian cerita mereka, bahkan ada yang jadi standar baru dalam dunia perfilman. Fast & Furious contohnya, franchise satu ini berkembang dari sebuah film balap kelas C, jadi film action menegangkan dengan tempo tinggi yang diisi aktor-aktor kelas atas. Bahkan, film Fast & Furious sebagai film balap medioker pun jadi standar sendiri untuk film-film balap yang lain.

banner-ads

Ketika mungkin Fast Saga berkembang dari film balap jadi film action, ada satu franchise yang konsisten dengan penyampaian cerita mereka. Apalagi kalau bukan Marvel Cinematic Universe, Bro. Selama lebih dari 10 tahun, dan lebih dari 20 film, mereka konsisten menyampaikan cerita film superhero dengan format yang mirip.

Beberapa hal yang dilakukan oleh MCU ini harusnya bisa dicontoh oleh franchise Fast Saga.

Film Solo

Fast & Furious emang mengandalkan istilah “keluarga” sebagai rujukan terhadap Toretto dan para kru. Sayangnya, gak banyak asal usul dari setiap karakter yang diketahui penonton. Misalkan Gisele yang diperankan oleh Gal Gadot, dirinya punya sebuah peran yang gak terlalu menonjol di film ke 2 Fast & Furious. Rasanya, karakter-karakter utama seperti Tej dan Roman Pearce gak terlalu banyak diperkenalkan. Kalau aja karakter-karakter itu punya perkenalan yang lebih baik, mungkin simpati orang-orang terhadap mereka bakal berbeda.

“Memberhentikan” karakter tertentu

Ketika Paul Walker meninggal di tengah proses syuting Furious 7, dirinya digantikan oleh sang adik di sisa pengambilan gambar dan wajahnya direkonstruksi menggunakan CGI. Tapi setelah itu, karakter Brian O’Conner yang diperankannya benar-benar dipensiunkan. Ketika saga ini selesai di film ke-10 nanti, sepertinya beberapa karakter harus benar-benar berhenti muncul. Misal, Toretto yang mulai gak bakal muncul lagi Mengingat franchise ini punya rencana untuk beberapa spin off, dan ceritanya akan lebih segar jika mereka tidak bertemu lagi dengan karakter dari timeline cerita utama.

Membuat lebih banyak serial TV

Franchise ini mungkin udah punya satu serial animasi berjudul Spy Racers yang ditayangkan di Netflix. Tapi, kalau mencontoh Marvel hal tersebut tidak cukup. Di luar film spin off, sepertinya franchise ini bakal mati seketika film ke 10 tayang tahun 2021 mendatang. Kalau ingin franchise ini tetap hidup, pihak studio harus mau memproduksi serial-serial yang lain berdasarkan semesta Fast & Furious. Banyak kisah karakter lain yang bisa diungkap dengan cara menuturkannya lewat serial. Ditambah, Fast & Furious adalah salah satu franchise yang punya fanbase lumayan kuat.

Kalau lo sendiri, pengennya Fast & Furious berkembang jadi seperti apa?