Hulk menjadi karakter kuat di Avengers dan telah menjadi bagian MCU yang begitu dicintai banyak fans.banner-ads

Hulk kini masih dimainkan oleh Mark Ruffalo. Tapi mengulur ke belakang, aktor layar lebar pertama Hulk era 2000-an adalah Eric Bana.

Bana menjadi Hulk garapan sutradara Ang Lee, sayangnya saat menjadi Bruce Banner ada rasa frustrasi kala itu.

Baca Juga: Tanda-tanda Daredevil Juga Muncul di She-Hulk



Penyebabnya, ia tak merasa total karena tak melakukan motion capture seperti yang dilakukan Ruffalo atau Norton sekali pun.



Rasa stres itu datang karena Bana merasa sama sekali tak alami ketika memainkan peran besar di Marvel tersebut meski saat itu belum masuk MCU.

Ditambah ia baru saja syuting film perang yang mana sangat dituntut gestur dan aksi laga alami.

Dituntut banyak diam ketika layar green screen menangkap gerakan CGI Hulk, Eric Bana seperti kehilangan jiwanya saat berakting.

"Setelah syuting ‘Black Hawk Down’ di mana adegan sebagian besar dilakukan siang hari, luar ruangan, cahaya alami. Tiba-tiba, saya berperan sebagai ilmuwan yang berada di laboratorium atau rumah, di dalam ruangan," papar Eric Bana.

“Ada adegan lain yang berlangsung dengan layar hijau, yang tidak ada hubungannya dengan saya, karena itu Hulk. Saya tidak suka bekerja di dalam ruangan," jelasnya.

Hulk digantikan oleh Edward Norton kala MCU mulai terlibat intervensi di Universal Studios.



Norton membawa nuansa lebih gelap namun dinamis untuk karakter Bruce Banner.

Bedanya baik era Norton dan Hulk terkini, Mark Ruffalo, mereka melakukan motion capture yang mana juga menjadi wadah tetap berakting natural bagi aktor pemerannya.

Bak Thanos yang dihidupkan oleh Josh Brolin, motion capture memang merupakan peran penting bagi aktor untuk mengeluarkan gesture dan mimik alami meski disulap menjadi CGI.

Andy Serkis adalah salah satu aktor wahid yang selalu menggunakan teknologi itu ketika menjadi Caesar di waralaba Planet of the Apes.