Sutradara Star Wars: The Force Awakens, J.J Abrams mengeluarkan pernyataan yang mungkin kontroversial. Tapi dia bukan sekadar berucap. Sekitar 16 tahun lalu ada pergerakan bernama Jediism yang terinspirasi dari Star Wars.

Fanatisme penggemar Star Wars mungkin dirasakan cukup kuat. The Force seperti memberi makna spiritual bagi mereka, sehingga Star Wars bukan lagi dianggap hanya film untuk hiburan.

“Star Wars bukan film, itu adalah agama,” kata Abrams.



The Force dalam film, dimiliki para Jedi sebagai sumber kekuatan yang mengajarkan kebaikan dan keseimbangan. Sementara The Force yang dianut Darth Vader, adalah kebalikannya. Kekuatan dalam kegelapan.

Cerita kekuatan gelap dan terang akan berlanjut di film Star Wars: The Last Jedi pada 15 Desember mendatang. Sesuai judulnya, film ini akan menjawab teka-teki tentang keberadaan Luke Skywalker selama ini. Apakah dia benar-benar Jedi terakhir?

Embed:

banner-ads