banner-ads

Jebolan ajang LA Indie Movie, Darwin Mahesa berhasil mendapatkan bea siswa dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk belajar di New Zealand.

Darwin Mahesa mensyukuri program ini karena merupakan kesempatan untuk belajar agar industri perfilman Indonesia semakin berkembang, Darwin Mahesa merupakan sineas yang aktif dalam komunitas film dan konsisten membuat film daerah di Provinsi Banten, 19 karya film dengan beragam genre dan durasi, beberapa diantaranya meraih penghargaan di beberapa festival.

Bahkan film terbarunya Jawara Kidul, Edelweiss, Speelwijk produksinya bersama Kremov Pictures dan LA Indie Movie, di putar di beberapa kesempatan saat mentoring dengan filmakers New Zealand. Selama sebulan lebih (November-Desember 2016) aktivitas belajar perfilman selain di Auckland University of Technology.

Darwin Mahesa mengunjungi berbagai tempat study seperti Maori Televisi yang merupakan TV populer di Auckland, kemudian Weta Studio & Nga Taonga Sound Vision di Wellington, WHOA Studio Auckland, NZ Film Commission, Hobbiton Movie Set dan tempat lainnya yang sangat menginspirasi.

"Selain keindahan alam, pemerintah New Zealand sangat support dengan perfilman, bahkan sampai memberikan funding, mungkin itulah yang menjadi sebab Hollywood betah bikin film di negara ini, hingga perfilman industri dan indie menjadi sangat berkembang, ini dapat kita terapkan di Indonesia," ujar Darwin Mahesa

"Dan banyak hal lain yang saya pelajari untuk dapat di aplikasikan di Banten khususnya dan memberi banyak masukan kepada pemerintah Indonesia agar lebih fokus mengembangkan SDM komunitas film indie di berbagai daerah yang menjadi taruhan masa depan industri perfilman Indonesia di masa yang akan datang. Ingat bahwa budaya, bahasa, bahkan alam Indonesia sangatlah kaya, film sebagai media rekam yang paling efektif wajib maju untuk menunjukkan semua itu kepada dunia." tutupnya.