Komentar yang sangat pedas disampaikan oleh para kritikus film akhir-akhir ini. Mereka menyebut jika Januari adalah tempat sampahnya film-film Hollywood. Hal ini menyusul banyaknya rilisan kurang oke menurut mereka di awal tahun. Mirisnya, Blackhat yang digadang bakal mencuat ke permukaan, ternyata juga termasuk penghuni tempat sampah tersebut. Waduh!

banner-ads

Hal ini dikarenakan pendapatan mereka sangat kecil dibanding pesaing yang lain. Film yang disutradarai oleh Michael Mann tersebut cuma bisa ngumpulin sekitar USD 4,03 juta atau setara Rp 52 miliar. Padahal biaya operasionalnya mencapai 20x lipat dari itu. Kenapa sih bisa jeblok padahal Blackhat memasang aktor sekelas Chris Hemsworth?

Sepertinya film ini keliru jadwal rilis, pasalnya para kompetitornya berhasil sukses gila-gilaan. Sebut aja American Sniper yang berhasil meraup Rp 117 triliun dari pemutaran bulan Januari aja. Blackhat kalah telak! Faktor tema juga sepertinya cukup menentukan kali ini. Maraknya isu cybercrime, sepertinya moviegoers lebih suka dengan full action seperti film yang dibintangi Bradley Cooper tersebut.

Belum lagi Taken 3 yang juga rilis berdekatan, membuat Blackhat makin nggak punya kesempatan. Meskipun film yang dibintangi Liam Neeson itu juga nggak mulus mengawali rilisnya.

Untungnya Liam Hemsworth nggak bakal galau terlalu lama. Pasalnya hampir bisa dipastikan jika perannya menjadi Thor di The Avenger: Age of Ultron mendatang bakal pecah. Blackhat sendiri sebenarnya adalah film yang keren, hanya aja rilisnya mungkin nggak tepat. Gimana denganmu, Guys? Have you watch it?