Buat loe yang udah nonton Mad Max: Fury Road pasti setuju banget kalau film ini super keren grafisnya. Mulai dari aksi kebut-kebutan pakai senjata berat, pertarungan while driving-nya sampai efek-efek yang bikin kagum. Meskipun katanya nggak terlalu banyak menggunakan CGI dan lebih memprioritaskan practical special effect, jatuhnya malah keren dan scene-nya lebih believable.

banner-ads

Sayangnya, ada beberapa kekurangan di film ini yang fatal. Apalagi kalau bukan story-nya yang susah dimengerti. Entah kenapa antara satu scene dengan yang lainnya terasa memiliki relasi yang nggak kuat. Sehingga cerita dan nilai-nilai yang pengen tonjolkan kurang tersampaikan. Salah satu biang keroknya adalah dialog antara karakternya yang juga nggak begitu kuat.

George Miller sepertinya lebih menonjolkan tampilan visual aja. Bahkan beberapa scene seperti memaksa para penontonnya mengerti walaupun ceritanya disampaikan dengan bahasa non verbal. Hingga hasil akhirnya kurang greget dan ngena. Misalnya aja ketika Green Place yang mereka cari susah payah itu udah nggak ada lagi, penonton sama sekali nggak ngrasa hopeless. Termasuk pula ketika si penjahatnya mati di akhir film, rasa gembira dan kemenangan sepertinya terkesan flat.

© WarnerBros

Satu hal lagi yang perlu dikritisi dari film ini adalah character development yang kurang. Hingga berbuntut kepada cerita yang agak sedikit ngambang. Tapi, kalau urusannya sama pemilihan talent, Mad Max: Fury Road melakukannya dengan keren banget!

Mad Max: Fury Road sama sekali bukan film jelek kok. Loe bakal puas banget dengan sajian visualnya yang greget. Meskipun harus diakui ada beberapa part yang kurang dibuat dengan maksimal. Film ini masih mungkin untuk dibikin cerita lanjutannya. Mungkin aja sekuel berikutnya bakal jauh lebih keren lagi dan paling nggak bisa mengena dalam ke hati moviegoers.