banner-ads

Dalam film terbarunya ini, Ernest Prakasa tak menyutradarai sendiri. Dia cuma menjadi bintang utama bersama para aktor lainnya.

Toni (Ernest Prakasa), Aghi (Ardit Erwandha), Bubu (Tatjana Saphira) dan Saras (Indah Permatasari) adalah anak-anak orang kaya yang dimusuhi anak-anak di SMU sekolahnya. Karena dibanding yang lain mereka selalu merasa sok jago dan songong.

Suatu hari mereka mendapat tugas essay untuk menulis masalah sosial dari Pak Adam (Pandji Pragiwaksono). Alih-alih menulis essay mereka malah sok bikin tindakan yang lebih kongkrit dengan membangun sekolah untuk anak anak orang miskin di kolong jembatan.



Awalnya mereka menganggap hal itu enteng, tapi ternyata hal itu tidak semudah yang mereka bayangkan. Karena banyak sekali rintangan di sekelilingnya yang menghadang.

Mulai dari kepala suku pemulung di sana, Pak Toro (Arie Kriting), Si anak kecil yang bengal, Ucok (Iqbal Sinchan) dan Mak Rambe (Gita Bhebhita) emaknya Ucok yang gak setuju anaknya ikut sekolah gratis yang diadakan Toni cs. Belum lagi ledekan teman teman di sekolahnya yang diketuai oleh Edwin (Rangga Azof) yang selalu meremehkan mereka.

Berhasilkah mereka mewujudkan keinginannya untuk mendirikan sekolah buat anak anak miskin itu. Temukan jawabannya di dalam film Stip dan Pensil.

Embed: