Ada sebuah alasan kenapa subgenre film superhero dikategorikan sebagai film sci-fi (fiksi ilmiah). Karena, mereka memanfaatkan teori ilmiah yang ada dan membumbui teori tersebut untuk membuat adegan-adegan keren yang gak masuk nalar manusia normal.

Contohnya adalah adegan Peter Parker menahan laju kereta di film Spider-Man 2 arahan Sam Raimi 2004 lalu yang bakal gue jelasin nanti. Emang secara logika gak mungkin manusia bisa menahan energi sebesar itu, tapi dengan adanya sains yang dibumbui dengan “kekuatan super”, hal tersebut mungkin terjadi di dalam film.

Nah berikut ini adalah penjelasan ilmiah beberapa adegan dari film Marvel.

Mengapa Captain Marvel gak menua di Avengers: Endgame?banner-ads


Kejadian dalam film Avengers: Endgame punya rentang waktu 25 tahun sejak film Captain Marvel. Tapi ketika Carol Danvers hadir dalam film tersebut, dirinya tampak sama sekali tak menua. Padahal secara logika umur manusia, harusnya banyak yang terjadi pada penampilan dalam waktu 25 tahun. Ternyata ini bisa dijelaskan dengan teori relativitas, Bro.

Teori dilasi waktu yang termasuk dalam teori relativitas milik Albert Einstein menjelaskan bahwa jika seseorang mendekati kecepatan cahaya waktu akan berjalan lebih lambat untuknya. Sedangkan bagi Carol Danvers, perjalanan antar galaksi dengan kecepatan di atas kecepatan cahaya adalah hal yang rutin dilakukannya.

Captain Marvel sendiri udah menjelajah luar angkasa selama 6 bulan dengan kecepatan tersebut, tapi bagi warga bumi waktu sudah berjalan selama 25 tahun. Jadi, karena itulah dirinya tampak gak menua sama sekali.

Spider-Man menahan laju kereta


Adegan yang terjadi saat Spider-Man melawan Doctor Octopus di atas sebuah lintasan kereta api kota New York ini mungkin adalah salah satu adegan film Marvel yang paling ikonik. Tapi, apakah secara sains adegan tersebut memungkinkan?

Ternyata faktanya, adegan ini lumayan masuk akal dan bisa aja dilakukan. Setelah dihitung-hitung berdasarkan jumlah jaring, jarak jaring dengan kereta, massa kereta api, jumlah waktu kereta itu berjalan, hingga diameter jaringnya, ditemukan bahwa jaring Spider-Man memiliki kekuatan 1.000 megapascal. Sedangkan kekuatan jaring laba-laba asli sendiri bisa mencapai 1.200 megapascal. 

Jika dengan kekuatan di bawah itu Spider-Man bisa menghentikan sebuah kereta, maka adegan tersebut terbilang masuk akal secara sains.

Teknologi helm Iron Man


Mungkin secara keseluruhan, kostum Iron Man masih tidak masuk akal secara sains. Mulai dari sumber energi untuk senjatanya hingga material yang digunakan masih tidak bisa dicerna oleh akal sehat.

Tapi beda cerita dengan teknologi yang terdapat pada helm kostum tersebut. Iron Man tampak bisa menggerakkannya dengan pikiran dan memerintahkan kostum tersebut melakukan apapun tanpa harus menyebutkannya terang-terangan. 

Peneliti di University of Minnesota mengembangkan teknologi ini yang mampu menangkap gelombang radio lemah dari kepala dan menyalurkannya lewat koneksi bluetooth ke alat lain. Teknologi ini akan sangat berguna untuk penyandang disabilitas jika nanti sudah bisa diterapkan secara penuh oleh manusia.