Nama Lara Croft ada di jajaran teratas karakter protagonis video game paling ikonik sepanjang masa. Tomb Raider adalah game klasik yang melekat erat di hati para gamer. Aksi yang menegangkan serta dunia latar yang ciamik jadi daya tarik tersendiri untuk game ini.

Kesuksesan sebuah video game tentu bikin Hollywood tertarik untuk mengadaptasinya jadi sebuah film. Entah ini kutukan atau bukan, tapi versi pertama adaptasinya dengan Angelina Jolie sebagai bintang utama mendapat kritik yang negatif dari banyak pihak.

Versi reboot tahun 2018 yang dibintangi oleh Alicia Vikander pun gak terlalu baik diterima oleh pasar.

Netflix pun gak mau ketinggalan dengan bikin filmnya namun dalam bentuk animasi. Banyak yang menilai ini adalah langkah yang lebih baik daripada meneruskan Tomb Raider versi live action.banner-ads


Selama ini, masalah dari film live action adaptasi video game adalah mereka tidak bisa menangkap nilai magis yang sama dengan game-nya. Banyak orang bermain video game untuk lepas dari realitas dan beraksi se-badass mungkin, seperti Lara Croft misalnya. 

Ketika video game mengandung banyak unsur tidak realistis, film-film di Hollywood selalu berusaha bikin film mereka terlihat masuk akal. Inilah yang menghancurkan magis yang ditawarkan sebuah game.

Jadi, banyak yang menilai bahwa langkah Netflix sangat bagus dengan mengubahnya jadi sebuah film serial animasi. 

Dibandingkan dengan film live action yang realistis dan masuk akal, mereka akan mendapatkan sosok Lara Croft sebagaimana karakter tersebut ada di dalam game. Dirinya bakal bisa melakukan banyak aksi yang sulit untuk dilakukan dalam versi live action.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Netflix dengan membuat serial animasi Resident Evil berjudul Resident Evil: Infinite Darkness. RE: Infinite Darkness sendiri tinggal menunggu tanggal tayang yang rencananya bakal rilis gak jauh dengan versi reboot live action yang juga mereka produksi.

Apakah lo salah satu penggemar seri game Tomb Raider yang gak sabar buat nonton serial animasinya di Netflix?