banner-ads

Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 bisa dibilang sukses dengan mengisi posisi 10 besar box office tahun lalu. Film ini juga dapat 3 Piala Citra, 5 Piala Maya dan gelar Film Box Office Terbaik Indonesian Box Office Movie Award 2019. 

Film yang dibintangi Vino G. Bastian ini juga rilis di Singapura dan Malaysia, serta menjadi Special Presentation di 3rd International Film Festival & Awards Macao. 

Setelah berkeliling di Asia, Wiro Sableng melanjutkan petualangannya ke ranah Eropa. Film hasil ko-produksi Lifelike Pictures dan 20thCentury Fox ini membuka tahun 2019 dengan menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang berkompetisi dalam Far East Film Festival 21 Udine, Italia pada kategori Festival’s Audience Award, yang akan diselenggarakan pada 26 April – 4 Mei 2019 mendatang sekaligus menjadi European Festival Premiere bagi film Wiro Sableng.

Far East Film Festival (FEFF) adalah festival film terbesar di Eropa yang didedikasikan untuk film populer di Asia sejak tahun 1999. Selama dua dekade terakhir, festival yang diselenggarakan di Udine, Italia ini telah membawa sederet film populer Asia ke penonton Italia dan Eropa dengan tujuan untuk memahami dan mengapresiasi pembuatan film Asia di kalangan Eropa. 



Sejak 2016, FEFF juga mengadakan sesi Focus Asia yang memberi potensi co-production and co-financing untuk proyek film terpilih dari Asia. Pada edisi ke-21 ini, Far East Film Festival menampilkan total 76 film dari 12 negara, termasuk 51 film yang berkompetisi, World Premiere untuk 3 film, dan juga 14 film dari first-time director.

 “Kami bangga karena film Wiro Sableng dapat terpilih menjadi perwakilan Indonesia dalam Far East Film Festival 2019. Hal ini menunjukan bahwa perkembangan industri film Indonesia saat ini mampu menarik perhatian penonton-penonton di luar pasar Asia.”, ungkap Sheila Timothy selaku Produser film Wiro Sableng. Bersama dengan Sheila, Sherina Munaf selaku pemeran Anggini akan turut ikut menghadiri Far East Film Festival sebagai perwakilan dari film Wiro Sableng.

 Dalam sesi yang berbeda, proyek film panjang berjudul Mayday produksi Elora Films dari Indonesia juga terpilih untuk mengikuti workshop ko-produksi Asia-Eropa pada sesi Ties That Bind.