Sebuah prestasi kembali ditorehkan sineas muda Tanah Air. Film pendek ‘Prenjak, In The Year Of Monkey’ berhasil mendapatkan penghargaaan terbaik Cannes Film Festival 2016.
Film arahan sutradara Yogyakarta Wregas Bhanuteja ini bercerita tentang usaha keras seorang perempuan Jogja di tahun 1980-an untuk lepas dari jerat kesulitan ekonomi. Dia berusaha keras untuk mendapatkan penghasilan demi biaya hidup keluarganya.
Dengan storytelling bermuatan lokal yang menyentuh, ‘Prenjak’ menarik perhatian sekitar 300 penonton yang memadati Theatre Miramar, Cannes, Perancis, pertengahan Mei lalu. Film tersebut diputar tiga kali selama festival.

Akhirnya pekan kemarin diumumkan bahwa film tersebut menang di kategori The Leica Cine Discovery Prize Cinema de pa critic cannes 2016. Penghargaan ini merupakan yang paling bergengsi untuk kategori Critic's Week Cannes .
"Teruntuk, semua saudara, sahabat, dan keluarga kami di Indonesia. KAMI MENANG! "Prenjak/ In The Year of Monkey" mendapat penghargaan film pendek terbaik di Semaine de la Critique Festival de Cannes 2016, dengan nama Leica Cine Discovery Prize pilihan jury utama. Terima kasih semua. Penghargaan ini untuk kalian semua," tulis Wregas di akun Facebooknya.
"Penghargaan terbaik untuk film pendek 'Prenjak' dari Festival Film Cannes di Perancis ini sangat membanggakan,” kata Mendikbud Anies Baswedan dalam siaran persnya.
Film Prenjak memang dikirim mewakili Indonesia oleh Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Film) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menang di ajang Cannes Film Festival 2016.
