Di era digital, para musisi sepertinya sudah tidak lagi bergantung kepada label rekaman untuk merilis karyanya. Tak sedikit mereka memilih untuk jalur independen atau yang lebih kita dengar dengan istilah indie.

banner-ads

Musisi yang memutuskan jalur indie berarti harus melakukan segala sesuatunya secara mandiri tanpa bantuan pihak label rekaman, mulai dari persiapan rekaman, perilisan lagu, hingga konser. Tak melulu band indie, banyak juga penyanyi solo yang memutuskan untuk menjadi indie.

Salah satu penyanyi solo yang sukses dengan jalur indie, yaitu Tulus. Kesuksesan Tulus di dunia tarik suara pun berawal dari cerita sedih. Di awal kariernya, tak satu pun label rekaman yang tertarik dengan suaranya.

Baca Juga: Deretan 20 Lagu & Musisi Indie Indonesia Karya Terbaik

Oleh para label itu, vokal Tulus dianggap tidak menjual, agak jazzy dan sulit menembus pasar. Tak mau menyerah, Tulus nekat membuat perusahaan rekaman sendiri.

“Saya mulai terjun ke dunia musik pada akhir 2011 lalu. Saya menempuh jalur independen, saya membangun perusahaan rekaman sendiri. Kemudian saya juga membangun tim manajerial dan produksi sendiri, serba sendiri,” ujar Tulus.

Berikut ini deretan 15 karya terbaik dari Musisi Indie Indonesia:

1. Danilla - Berdistraksi

Penyanyi Solo Indie Danilla Berdistraksi

Berdistraksi merupakan single ketiga dari album perdana Danilla, Telisik.

Baca Juga: Rekomendasi Lagu Indie Romantis 2022 Indonesia

Telisik dirilis pada 3 Maret 2014. Album ini diberi judul Telisik karena Danilla dan produsernya, Lafa Pratomo, baru sadar saat proses mixing bahwa lagu-lagunya seakan-akan menelusuri kisah cinta seseorang yang selalu mengekor dan mengikuti sosok pujaannya.

Album Telisik pun membuat Danilla yang memiliki nama lengkap Danilla Jelita Poetri Riyadi itu dicap sebagai penyanyi jazz. Danilla mengaku sudah jarang mendengar jazz dan tidak ada niat membuat album seperti itu. Menurutnya album telisik terasa seperti jazz, itu lebih karena pengaruh Lafa sebagai produser dan pencipta lagu.

Oleh majalah Rolling Stone Indonesia, Telisik dinyatakan sebagai salah satu dari Album Terbaik 2014, dan Danilla dinobatkan sebagai Best New Act.

2. Vira Talisa - Walking Back Home

Penyanyi Indie Vira Talisa Walking Back Home

Walking Back Home merupakan single dari album mininya yang dirilis pada 2016. Berkat single ini, Vira mendapat nominasi Pendatang Baru Terbaik di ajang Anugerah Musik Indonesia 2017.

Baca Juga: 20 Lagu dan Musisi Band Indie Era 2000-an Paling Populer

Nama Vira Talisa mulai banyak dikenal oleh banyak pencinta musik Indonesia berkat album mininya pada tahun 2016. Lewat gaya Retro Pop-nya, kehadiran Vira Talisa seolah membawa suatu angin segar dalam industri musik Tanah Air.

Pilihan jenis musik vintage yang ditekuni Vira dipengaruhi oleh kesukaannya akan lagu-lagu retro seperti The Beach Boys dan lagu-lagu jalur suara film animasi Disney yang bernuansa broadway.

3. Sal Priadi - Serta Mulia

Penyanyi Solo Sal Priadi Serta Mulia

"Milyar-milyar, juta-juta, ratus-ratus sekian. Kemungkinan orang di dunia kamu dapatnya aku. Tampang tak seberapa, keren juga relatif. Tapi masalah funny bolehlah skill itu diadu," begitulah penggalan lagu Serta Mulia.

Serta Mulia merupakan single lepasan yang dirilis Sal pasca album Berhati yang dirilis pada 2020.

Musisi asal Malang itu telah mengunggah cover dan musiknya di akun SoundCloud miliknya sejak tahun 2015, dibantu oleh Mahatamtama dan Derry dari grup musik Coldiac.

Ia kemudian merilis singel pertama berjudul "Kultusan" melalui GZZ Records pada 2017.

Lagu Sal lain yang sangat keren yaitu 'Ikat Aku di Tulang Belikatmu' yang dirilis pada 8 Juni 2018. Singel tersebut mengantarkan Sal untuk meraih nominasi Artis Solo Pria Pop Terbaik pada ajang Anugerah Musik Indonesia 2018.

4. Nadin Amizah - Bertaut

Penyanyi Solo Indie Nadin Amizah Bertaut

Lagu Bertaut merupakan salah satu single tersukses milik Nadin Amizah yang ada di album perdana Nadin yang bertajuk Selamat Ulang Tahun. Album itu dirilis 28 Mei 2020 melalui label rekaman Sorai, bertepatan dengan hari ulang tahunnya

Bertaut diciptakan oleh Nadin Amizah untuk menggambarkan ikatan dirinya dengan sang ibu. Lagu ini ditulis oleh Nadin Amizah dan Zulqi Lael Ramadhana, serta Mikha Angelo sebagai produser.

Bertaut berhasil mendapat penghargaan Karya Produksi Folk/ Country/ Balada Terbaik dari Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2020.

Nadin mulai dikenal publik pada tahun 2017. Saat itu, ia berkolaborasi dengan Dipha Barus membawakan lagu singel "All Good". Nadin dan Dipha pun mengenalkan lagu itu untuk pertama kalinya di Djakarta Warehouse Project

5. Pamungkas - To The Bone

Solo Indie Pamungkas To The Bone

To The Bone merupakan single andalan Pamungkas dari album Flying Solo. Album ketiga Pamungkas itu dirilis pada 26 Juni 2019, melalui label miliknya, Maspam Records. Semua lagu dalam album ini ditulis serta diproduseri oleh Pamungkas sendiri.

Berkat lagu To The Bone, Pamungkas sukses meraih penghargaan Alternative Song of the Year di ajang Indonesian Music Awards 2021.

Pemilik nama lengkap Rizki Rahmahadian Pamungkas itu  mengawali kariernya menjadi gitaris Potenzio pada tahun 2010, dan sempat merilis satu album bersama Potenzio, yang berjudul Jingga.

Pamungkas memulai kariernya secara profesional dengan merilis album pertama, yang berjudul Walk the Talk dirilis pada 15 Juli 2018.

6. Tulus - Sewindu

Penyanyi Indie Tulus Sewindu

Sewindu merupakan salah satu lagu terbaik yang pernah dirilis Tulus. Lagu itu terdapat di album perdana Tulus yang dirilis pada 2011 lalu.

Selain lagunya yang enak, judul Sewindu menjadi perbincangan karena dianggap sangat unik.

"Kata 'sewindu' itu sebenarnya dari dulu udah sering dipakai di rumah, 'kamu kuliahnya yang rajin biar nggak sampai sewindu', terus juga sering dipakai sebagai bahan bercandaan juga. Tapi ketika digunakan dalam sebuah lirik lagu, mungkin teman-teman merasanya seperti kata baru, tapi kok nggak asing juga. Sebegitu kayanya sih bahasa Indonesia," jelas Tulus.

Berkat album perdananya itu, Majalah Rolling Stone Indonesia menobatkan Tulus sebagai Editor's Choice: Rookie of The Year tahun 2013. Selain itu, album perdananya pernah menduduki peringkat pertama chart Rolling Stone pada Januari dan Februari 2012.

7. Iksan Skuter - Bingung

Penyanyi Solo Iksan Skuter Bingung

Bingung milik Iksan Skuter ternyata mengandung kritik sosial. Lagu milik Iksan ini pun menyampaikan keprihatinannya yang mendalam terhadap suatu kondisi yang dirasakan negeri ini.

Mohammad Iksan alias Iksan Skuter lahir di Blora pada 30 Agustus 1984. Musisi tanpa genre ini sudah mengenal dunia musik pada saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Iksan pun sempat menjadi gitaris dan penulis lagu di Putih Band sepanjang 2000-2010. Debut Putih Band di Jakarta dimulai 2006. Mereka memasuki industri musik di bawah naungan produser besar. Di tahun pertamanya Putih Band merilis album perdana yang berjudul Apa Kabar Cinta.

Pada 2008 Putih Band merilis album kedua yang berjudul Gelombang Cinta, disusul rilis album ketiga berjudul Yang Ketiga pada 2009. Album Yang Ketiga menjadi album terakhir Putih Band.

8. Rara Sekar - Ati Bolong

Indie Rara Sekar Ati Bolong

Nama Rara Sekar yang merupakan kakak dari Isyana Sarasvati populer setelah membentuk sebuah band bernama Banda Neira, bersama Ananda Badudu.

Bersama Banda Neira, perempuan kelahiran 7 Juni 1990 ini telah menelurkan dua album yang bertajuk Yang Patah Tumbuh, Berjalan Lebih Jauh dan Yang Hilang Berganti.

Sayangnya, Banda Niera secara resmi membubarkan diri pada 2016 lalu. Setelah itu Rara, menjadi salah satu anggota dari trio Daramuda bersama Danilla Riyadi dan Sandrayati. Daramuda pun merilis EP melalui kanal YouTube Daramuda Project, yakni 'Sejauh Mata Memandang', 'Buka', dan 'Mereka'.

Pada 2020, Rara mulai aktif sebagai solois dengan nama panggung 'hara'. Rara merilis single pertamanya berjudul Ati Bolong, sebuah karya seorang dalang almarhum Ki Slamet Gundono yang ia aransemen dengan ciri khasnya sebagai penyanyi bergenre folk.

9. Sara Fajira - Show Off Your Colors

Penyanyi Solo Indie Sara Fajira Show Off Your Colors

Sara Fajira meraih kepopulerannya setelah berkolaborasi dengan Weird Genius di lagu berjudul "Lathi". Ia merasa bersyukur bisa diajak oleh Weird Genius membawakan lagi "Lathi" yang kini mengubah dirinya dalam bermusik.

Di lagu Show Off Your Colors, Sara Fajira pun berkolaborasi dengan Titi DJ dan Eka Gustiwana. Berkat lagu tersebut, Sara pun mendapat nominasi Artis Solo Pria/Wanita/Grup/Kolaborasi Dance Terbaik di ajang Anugerah Musik Indonesia pada tahun 2021.

10. Monita Tahalea - Laila

Penyanyi Indie Monita Tahelea Laila

Laila merupakan single Monita Tahalea dari album ketiganya yang berjudul Dari Balik Jendela yang dirilis pada 13 Maret 2020.

“Laila adalah setiap malam yang kita lalui dengan doa, yang tidak akan berlalu dengan sia-sia.” jelas Monita Tahalea.

Lagu Laila terasa sangat keren karena Indra Perkasa (arranger Laila) mempunyai konsep SoundScape yang berbeda untuk lagu ini. Ambience yang dipadu dengan timbre vokal angelic Monita diawal lagu, membuat kita merasakan “nyawa” dari lagu ini sejak detik awal terdengar hingga memasuki bait pertama.

Lagu yang pertama kali diberikan kepada Monita tahun 2014 oleh Bernardus Ajutor Moa (Bern), teman musik Monita Tahalea.

11. Sandrayati Fay - Suara Dunia

Penyanyi Solo Indie Sandrayati Fay Suara Dunia

Sandrayati Fay adalah salah satu penyanyi indie yang bernaung di bawah label rekaman miliknya, Sandrayati Fay Music. Lagu miliknya kerap menceritakan tentang alam, identitas, dan cinta.

Dengan gitarnya itu, Sandrayati kerap melakukan berbagai aksi panggung. Dara muda ini juga terlihat kian memesona dengan gitarnya. Tak heran jika penyanyi yang menetap di Bali ini memiliki banyak penggemar.

Suara Dunia merupakan salah satu lagu Sandrayati yang paling populer. Lagu itu ada di album 'Safe Ground'.

12. Kallula - No One Can Stop Us (with Dipha Barus)

Solo Indie Kallula No One Can Stop Us

Kallula sempat menjadi vokalis grup musik rock alternatif bernama LCDTrip. Setelah itu, ia bertemu dengan Rizky "Kimo" Ramadhan dan membentuk duo musik elektronik Kimokal pada tahun 2014, ketika LCDTrip sedang berlatih di Double Deer Records Studio.

Pada 2016 lalu, Dipha Barus mengajaknya untuk berkolaborasi dalam 'No One Can Stop Us' yang menjadi langsung hit. Pada 2019, Kallula merilis lagu solo pertamanya yang berjudul 'This Love'.

13. Monica Karina - Money Honey (Count Me In)

Penyanyi Solo Monica Karina Money Honey

Sama seperti Kallula, nama Monica Karina semakin populer setelah berkolaborasi dengan Dipha Barus di lagu Money Honey (Count Me In). Lagu tersebut dirilis pada 2018.

Money Honey (Count Me In) pun sukses dinobatkan sebagai Karya Produksi Terbaik-Terbaik di ajang Anugerah Musik Indonesia 2018.

14. Aimee Saras - Lara

Solo Indie Aimee Saras Lara

Lara dirilis Aimee Saras pada November 2022. Berkolaborasi dengan Adikara Fardy, LAra adalah sebuah lagu yang menyiratkan pesan mendalam tentang menerima kerentanan diri.

Lara cukup berbeda dengan single Aimee lainnya. Jika sebelumnya Aimee sangat dikenal dengan nuansa swing jazz, di Lara lebih menyentuh hati dengan nuansa pop ballad.

15. Ardhito Pramono - Fine Today

Penyanyi Indie Ardhito Pramono Fine Today

Fine Today dirilis Ardhito Pramono pada 2019 lalu. Lagu ini merupakan ost dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.

lagu Fine Today milik Ardhito Pramono ini menceritakan tentang seseorang yang baru menyadari orang yang tepat untuk berada disisinya.

Lagu Fine Today pun cocok diputar ketika pulang kerja di sore hari menjelang magrib atau malam hari melewati jalanan perkotaan.

Berkat lagu ini, Ardhito pun mendapat penghargaan Artis Jazz Kontemporer Terbaik di ajang Anugrah Musik Indonesia.

16. Fiersa Besari - Waktu yang Salah

Penyanyi Solo Indie Fiersa Besari Waktu yang Salah

Waktu yang Salah dirilis Fiersa Besari pada 2014 lalu. Lagu ini ada di album 'Tempat Aku Pulang'.

Di Waktu yang Salah, Fiersa berduet dengan penyanyi bernama Thantri Soendari. Lagu itu pun mendapat nominasi Top Collaboration Song Of The Year di ajang Billboard Indonesia Music Awards.

Fiersa Besari bukan cuma jago menulis lagu, tapi juga buku. Cowok yang lahir di Bandung ini sudah punya 5 buku, beberapa judulnya sama dengan album musiknya.

Kebanyakan buku Fiersa Besari ditulis dengan gaya sastra. Makanya banyak orang yang biasanya harus mengulang membaca buku itu sampai benar-benar paham.