Talkmen.com ---  Jamannya woodstock '99 mengubah sejarah rock n' roll. Selamanya.

banner-ads

Everyone likes to rock n' roll. Menyaksikan konser band favorit dengan teman-teman terbaik adalah hal yang sangat menyenangkan bagi kebanyakan orang. Walaupun begitu, tidak jarang jika konser akhirnya berjalan tidak mulus bahkan hanya karena sesuatu yang sangat sepele. Berikut tujuh konser paling kacau, yang memiliki latar belakang cerita yang berbeda-beda:

Hujan kotoran burung

 

Kings of Leon mengalami nasib paling naas sekaligus konyol yang pernah terjadi dalam dunia konser musik. Penyebab batalnya konser mereka adalah hal sepele namun mengganggu, yaitu karena adanya beberapa ekor burung yang terus membuang kotoran ke arah mereka. Entah apa yang menyebabkan datangnya sentimen dari para burung ini, namun KOL akhirnya membatalkan konser setelah memainkan Taper Jean Girl yang menjadi lagu ketiga. Bassist Jared Followill sempat melempar lelucon bahwa ia akan menangkap burung-burung tersebut untuk Thanksgiving.

Stage yang mendadak runtuh

 

Keadaan cuaca memang seringkali tidak tertebak. Kejadian pada Agustus 2009 di Camrose, Kanada menjadi bukti bahwa terkadang tidak semua hal bisa berjalan mulus. Big Valley Jamboree terpaksa dihentikan setelah stage utama untuk festival ini mendadak runtuh karena angin kencang yang datang entah darimana. Penyanyi country Billy Currington sedang bersiap-siap untuk melantunkan lagu-lagunya, namun panggung mendadak runtuh dan menewaskan satu orang korban.

Hells Angels dan Mick Jagger

 

Mick Jagger adalah salah satu rocker paling dikagumi di dunia dan telah menjadi inspirasi banyak musisi besar lainnya. Namun ternyata, Jagger pernah menjadi korban percobaan pembunuhan yang untungnya gagal. Sang pelaku adalah para anggota geng motor paling ditakuti di dunia yaitu Hell's Angels. Kabarnya, Hell's Angels bermaksud menyerang Mick Jagger melalui lautan, namun boat mereka diserang oleh badai. The Rolling Stones juga membuat kesalahan dengan merekrut salah satu anggota Hell's Angels untuk menjadi security dalam konser ini. Akibatnya, kerusuhan besar pecah seketika. Kisah tentang percobaan pembunuhan ini bisa dilihat dalam dokumenter Gimme Shelter milik The Rolling Stones.

Pembunuhan di atas panggung

 

Kisah ini cukup mirip dengan kematian John Lennon; sang pembunuh merupakan fans yang terobsesi dengan musisi favoritnya, namun pembunuhannya lebih fatal karena dilakukan di atas panggung. Korbannya adalah Dimebag Darrell, mantan gitaris band metal Pantera yang saat itu sedang bermain di Alrosa Villa, Ohio bersama band barunya Damageplan. Baru bermain beberapa lagu, pelaku penembakan Nathan Gale naik ke atas panggung, mengatakan beberapa hal tentang Pantera, dan menembakkan beberapa peluru ke arah Darrell sebelum pistolnya di arahkan ke penonton. Lima orang lainnya ikut tertembak, termasuk sang pelaku sendiri yang dihabisi nyawanya oleh seorang polisi.

Pelecehan seksual

 

Mitologi Woodstock sebagai konser yang penuh kedamaian, cinta dan rock n roll akhirnya hancur pada 1999. Hari terakhir Woodstock '99 yang dilaksanakan selama tiga hari berakhir buruk dengan kekacauan, mulai dari kerusuhan hingga diperkosanya beberapa orang wanita. Puncak kerusuhan dan pelecehan seksual terjadi saat Limp Bizkit tampil ke atas panggung dan membawakan lagu Break Stuff. Kekacauan ini juga diduga datang dari emosi sekitar 250.000 penonton yang tidak stabil karena suhu yang cukup panas, mencapai 38 derajat celcius.

Kehebohan penonton

 

Konser Pearl Jam di Denmark para 30 Juni tahun 2000 berlangsung kacau karena masalah sound yang tidak mendukung. Penonton yang berjumlah sekitar 50.000 orang saling mendorong untuk mendekati panggung, setelah Pearl Jam bermain selama 45 menit. Hal ini menyebabkan tewasnya 9 orang penonton, dan Pearl Jam tidak mengetahui kematian ini hingga konser usai. Setelah mendengar kabar tersebut, Pearl Jam akhirnya membatalkan seluruh jadwal konser mereka di Eropa di tahun 2000.

Api yang membakar stage

 

Bermaksud membuat panggung menjadi megah, Great White malah membakar The Station Nightclub di Rhode Island pada 2003. Band glam rock ini mencoba menggunakan pyrotechnics untuk menimbulkan percikan api agar suasana panggung semakin panas, namun api mulai menyambar dan memusnahkan The Station. Api menyebar ke segala area club dengan cepat, dan 100 orang menjadi korban jiwa dalam peristiwa ini.