Harapan yang dijalani secara konsisten, bukan tak mungkin mampu menyatukan keinginan besar para pemilik hati. Namun garis hidup yang diciptakan setiap insan manusia punya cara masing-masing. Dan biasanya perbedaan cenderung memaksakan kehendak yang telah ada menjadi hilang. Sebelum semua berubah tanpa kesan, mundur satu langkah untuk meraih peristiwa pasti yang pada dua langkah kedepan, bisa menjadi pilihan.

banner-ads

Sebuah paragraf dengan pilihan kata-kata kiasan, rasanya seperti orasi sakit hati namun yang penuh arti. Tapi sebenarnya, kosakata yang terpilih, merupakan pilihan sekelompok anak muda asal, Bukit Tinggi, Sumatera Barat dalam melahirkan sebuah nomor manis yang mereka beri judul "Fantasi Yang Berbeda".

"Lagu ini kami ceritakan untuk memaknai sebuah persahabatan yang tak pernah menyatu karena masing-masing dari kita punya keinginan yang tidak sepihak. Jadi, sebelum perbedaan itu tumbuh menjadi benci, kami memilih untuk berpisahan dengan cara yang kita punya. Awalnya memang tentang sahabat, namun soal cinta pun punya cerita yang bisa dikaitkan," papar vokalis pemilik nama lengkap Eldi Alamsyah. "Fantasi Yang Berbeda" juga di pakai di sebuah sinetron remaja "High School Love Story" yang sudah mulai tayang di SCTV setiap hari mulai jam 17.00.

Eldi (vokal) tak sendiri dalam melahirkan tutur lirik yang manis dalam tubuh Jado. Masih ada Veri (gitar), Selvi (keyboard), Dori (bas) serta Fauzi (drum) untuk bisa berbuat banyak di scene musik lokal. Finalis ajang Meet The Labels (2014) yang mengukuhkan diri serius di musik sejak 24 Maret 2013 ini pun diberi kesempatan berkolaborasi dengan Yuka Tamada, finalis ke-4 Indonesian Idol season 8 (2014) dalam mengalirkan debut mereka.

Kolaborasi manis ini melahirkan sebuah komposisi musikal yang asik, easy listening, simple dan berciri dalam lagu "Fantasi Yang Berbeda". Sebuah konsep musikal yang serupa dengan filosofi Jado, yang mereka ambil dari kata Jariang Balado. Makanan berciri di Sumatera Barat yang memang khas dan berciri. “Sederhana, kami ingin lagu ini enak dan disukai banyak penikmatnya. Dan kehadiran kami bukan sekedar numpang lewat, tapi menjadi ciri yang memiliki arti di industri musik,” tegas Veri Verial, gitaris Jado.