banner-ads

Band psychedelic rock asal Jakarta Dolphin Division nggak menyangka bisa tembus LA Meet The Label 2015. Mereka masih berbangga diri bisa dikontrak label De Majors setelah jerih payah membangun karier dari panggung ke panggung kecil awalnya.

"Awalnya sih nggak yangka banget karena cuma iseng-iseng dulunya sih, " ujar Octa sang vokalis dan satu-satunya kaum hawa di formasi band ini.

Mereka bercerita usai memanaskan panggung MTL angkatan 2015 di gigs yang digelar di Beer Garden, Radio Dalam, Jaksel.

"Enggak yakin bisa masuk saat itu, malah nunggu sekitar satu semesteran kita, enam bulanan kemudian eh dipanggil ke Semarang tempat karantina, LA Meet The Labels 2015," jelas sang gitaris menjelaskan.

Mereka mengatakan, video yang dikirim ke pihak LA Lights bahkan disebut kurang niat. Tapi keberuntungan memihak mereka.

"Wah dulu padahal kita pas ngirim videonya enggak bagus banget, berantakan banget sih tapi tahu-tahu masuk," sambung Rahman.



Mengingat pengalaman, Dolphin Division yang terpengaruh Pink Floyd sampai Tame Impala ini mengaku pernah punya pengalaman nggak enak sama sekali sampai ditimpuk dan disuruh turun panggung meski penampilan belum kelar lho.

"Pernah waktu itu pas main ke Malang, lagi jadi band pembukanya Tony Q belum selesai udah disuruh turun, ditimpukin," jelas Rahman lagi.

"Apalagi Tony Q-nya udah mau main, udah dateng dianya, yah apa lagi kan kita keras gitu, nggak nyambung situasinya," tambahnya lagi terkekeh.

Kini mereka mencoba mengakrabi para pendengar musik Indonesia dengan single andalan mereka yang berjudul 'White Circle' dan 'I Got It All'.