Nah, suatu hari dia bosen dengan kerjanya yang gitu-gitu aja dan mencoba mengukir balok es menjadi sebuah bass. Dan lo tau, hasilnya itu keren banget, suara yang dihasilkan juga indah. Karena itu, doi terobsesi untuk menciptakan alat musik dari es.

Sebenarnya agak sulit nih buat alat musik dari es karena punya beberapa kelemahan yang dimana suhu yang berubah bisa dengan gampang buat es mencair. Tapi, Tim punya cara buat mengatasi permasalahan tersebut.

Saking obsesinya sama es ngebuat Tim menciptakan sebuah igloo yang dirancang sedemikian rupa buat ngejaga semua instrumen biar enggak cair, walaupun ruangan itu penuh sama orang. Akhirnya, Tim mendirikan sebuah igloo di Lulea, Swedia.

Igloo yang dia buat enggak sembarangan nih, beda banget sama yag dimiliki penduduk Kutub Utara ukuran igloo yang dibuat Tim besar banget dan bisa nampung orang banyak. Enggak cuma itu, di dalamnya ada beberapa alat musik yang dibuat dari es serta lubang di kubah dibuat untuk mencegah es mencair.

Igloo yang ia buat bukan sembarangan. Berbeda dengan yang dimiliki penduduk Kutub Utara, ukuran igloo yang Tim buat sangat besar dan mampu menampung banyak orang. Tak hanya itu, di dalamnya juga terdapat alat musik dari es serta lubang di kubah untuk mencegah es mencair.

Suhu rata-rata di dalam igloo ialah -5 derajat celcius. Nah, karena itu sebelum lo masuk ke ruangan konser musik yang dibuat Tim ini, lo harus memakai seenggaknya tiga lapis pakaian ditambah topi dan sarung tangan.

Ternyata, Igloo ajaib itu bukan satu-satunya nih. Tim juga pernah membangun gua-gua es di resort ski di seluruh dunia, termasuk Italian Apls dan Beaver Creek di Amerika Serikat.