Merdeka.com --- Pemerintah China meminta Malaysia untuk menyerahkan bukti-bukti yang menyebutkan pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 mendarat di Samudera Hindia selatan. Tak hanya itu, negara komunis itu juga meminta data satelit yang dimiliki Malaysia. 

banner-ads


Pernyataan itu disampaikan Deputi Kementerian Luar Negeri China, Xie Hangsheng saat meminta rincian pernyataan Perdana Menteri Najib Razak kepada Duta Besar Malaysia di Beijing Iskandar Bin Sarudin, demikian ditulis harian The Star.

"Kami menginginkan pihak Malaysia untuk mengumumkan rincian kecelakaan yang membuat mereka mengklaim seluruh informasi tersebut berdasarkan informasi dan bukti dari analisa data satelit," tegas Xie dalam sebuah keterangan yang dimuat di situs Kementerian Luar Negeri China, Selasa (25/3).

Meski sudah dinyatakan hilang dan terjun ke lautan, namun China memastikan seluruh pencarian tidak akan dihentikan seketika. Atas alasan itu, Xie juga meminta agar Malaysia juga meneruskan pencarian tersebut.

"Kami tidak bisa menghentikan pencarian dan penyelamatan sekarang, kami mendesak pihak Malaysia untuk melanjutkan dan menyelesaikan seluruh tugas, termasuk SAR," lanjutnya.

Dalam konferensi pers kemarin, Najib menyebut penerbangan Malaysia Airlines berakhir di Samudera Hindia selatan. Najib berdasarkan analisa terbaru dari posisi terakhir pesawat, 227 penumpang dan 12 kru pesawat tidak ada yang selamat dalam kejadian itu.

Pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 dinyatakan hilang pada 8 Maret 2014 lalu saat melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Untuk mendukung pencarian, China telah menerjunkan enam kapal perang untuk menyisir Laut China Selatan.

Temuan satelit Australia terhadap dua objek di Samudera Hindia bagian selatan membuat pencarian bergeser ke lokasi yang berjarak sekitar 2.500 kilometer dari Perth. Otoritas maritim China juga akan mengirimkan sejumlah kapal perang lain untuk menyisir area tersebut.