Merdeka.com --- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan Lembaga The New Energy and Industrial Technology Development Organization of Japan (NEDO) dalam pengelolaan kawasan industri efisien. Kedua pihak akan mengujicoba pelaksanaan proyek pertama di Kawasan Industri milik PT Suryacipta di Karawang, Jawa Barat. Direktur Jenderal Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, teknologi Jepang sudah teruji dan sangat efisien, sehingga pemerintah bisa belajar banyak. Dia juga percaya konsumsi listrik di kawasan Industri Tanah Air bisa berkurang 10-30 persen. "Kerja sama ini kan dilaksanakan dalam 2,5 tahun, kita akan banyak belajar. Targetnya 10-30 persen penghematan energi di tahun pertama ini untuk kawasan industrinya," kata Rida selepas penandatangan nota kesepahaman dengan NEDO di kantornya, Senin (15/7). Direktur Eksekutif NEDO Hiroshi Kuniyoshi mengaku, seluruh biaya untuk proyek percontohan di Suryacipta menjadi tanggungan pihaknya. Namun dia enggan mengungkap, biaya investasi yang disediakan. "Ini adalah demonstration project pertama di Indonesia, nanti bisa disebarluaskan ke kawasan industri lain. Dengan demikian efisiensi energi Indonesia bisa ditingkatkan," ujarnya. Proyek ini merupakan proyek uji coba pertama teknologi milik NEDO di Asia. Dalam pelaksanaanya, lembaga yang berafiliasi dengan Sumitomo, Mitsubishi Electric, dan Fuji Electric itu bakal memasang tiga alat buat mengurangi konsumsi energi pabrik-pabrik di kawasan industri. Alat-alat ini antara lain Sistem Distribusi Otomatis (DAS) sehingga tegangan dapat stabil. NEDO juga memasang Managemen Pengontrol Permintaan (DSM) berbasis teknologi informasi. Sehingga kawasan industri dapat berbagi listrik secara terkoordinir. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nur Pamudji turut menyambut baik kerja sama tersebut. Menurutnya, konsumsi energi di kawasan industri sangat boros, karena penggunaanya tidak pernah terkoordinir. "Sebelumnya, pabrik-pabrik itu menjalankan tanur mereka masing-masing saja. Tanpa melihat tetangganya sesama pbrik. Di Suryacipta akan ada control center, sehingga dikoordinasikan, pakai listrik jangan barengan, jumlah kapasitas yang dibutuhkan dari PLN bisa turun, serta kapasitas trafo tidak perlu tinggi," paparnya. Sektor industri merupakan pengguna energi, khususnya BBM dan listrik terboros, mencapai 38 persen dari konsumsi energi nasional. Efisiensi mendesak dilakukan lantaran permintaan energi nasional relatif tinggi, tumbuh 7 persen per tahun.banner-ads