Talkmen.com --- Mendunia melalui celana jeans, kualitas mereka tidak kalah dengan brand asing.

Tidak banyak orang yang tahu bahwa brand jeans lokal telah dikenal di luar Indonesia.

Lea Jeans

Lea salah satu brand ternama yang sudah mendunia.   banner-ads

Pastinya kita mengenal Lea jeans ini yang telah berdiri sejak tahun 1979 dan telah menyediakan kepada pelanggannya untuk meng-update gaya dari Amerika. Lea mendedikasikan produknya untuk selalu membuat pelanggan puas dengan kualitas bahan yang terbaik, Lea memiliki nuansa vintage dan modern dengan daya tarik bagi konsumen trend saat ini. Perlu kita ketahui Lea adalah brand denim asal Indonesia yang telah mendunia.

Peter Says Denim

Peter Says Denim, merek asal Bandung ini sudah memasuki pasar Worldwide  

Peter Firmansyah, ia memulai usahanya ini pada November 2008. Peter adalah salah satu pemain lama dalam dunia perdeniman di Indonesia. Awalnya dia membuat denim untuk dirinya sendiri, sampai suatu saat banyak yang ingin dibuatkan jeans juga olehnya, dan ia pun menjadi desainer jeans untuk local clothing brand. Akhirnya ia memutuskan untuk membuat brand sendiri bernama Peter Says Denim. Uniknya beberapa cutting jeansnya dinamakan sesuai lagu dari band-nya seperti Just Friends, Hopeless, Never Give Up, dan lain-lain. Produk-produk premium terbarunya juga menggunakan selvage denim. Hingga kini, PSD juga telah merambah pasar international seperti di Amerika dan Kanada.

Massa Jeans

Massa jeans yang melambung di benua Australia.  

Massa jeans mulai diproduksi pada tahun 2008, berawal dari pikiran sang pemilik yang hobi membeli jeans, tetapi dia pikir jeans yang ada di pasaran terlalu mahal buatnya. Maka dengan inisiatifnya, ia pun berusaha mencari cara untuk membuat jeans sendiri. Akhirnya ia berhasil mendapatkan supplier bahan denim dari Jepang dan membuat produknya di Australia. Massa bisa dianggap sebagai "stranger" atau "alien" dalam dunia produsen jeans di Indonesia karena merek ini mungkin terdengar asing di pasar dalam negeri.

Mischief Denim Division

Brand denim yang berdiri pada tahun 2008 ini mempunyai karakter yang kuat sehingga menarik para denimgeek.  

Brand yang satu ini berjalan dari tahun 2008 dan mendapat inspirasi dari musik, youth culture, streetwear, underground scene dan art. Mereka membuat simple jeans dengan desain original yang comfortable, berkarakter dan tentunya tight! Koleksi season terakhir mereka juga melibatkan artist lokal dalam mendesain jeans dan kaosnya. Mischief satu angkatan dengan Pot Meets Pop. Desainnya modern, kualitasnya juga meningkat dari tahun ke tahun.

Vision Mission Jeans

Logo patch dari Vision Mission Jeans atau VM.  

Merupakan pemain baru yang cukup inovatif dalam meramu produknya. Berdiri pada November 2008 oleh sekelompok anak muda yang sedang mengerjakan business plan-nya, lalu mereka muncul dengan ide untuk membuat denim dan menggunakan nama "Vision Mission" sebagai brand mereka. Sebagian besar produknya merupakan cutting yang sangat moderen dan digandrungi anak muda jaman sekarang seperti slim, super slim, dan skinny. Selain itu mereka juga memberikan style plus bagi mereka yang gila selvage, dengan menambahkan selvage look pada jeansnya. Mereka juga mendukung komunitas low rider Indonesia dan bukan tidak mungkin akan meluncurkan produk jeans khusus cyclist.

Pot Meets Pop

PMP atau Pot Meets Pop.  

Pot Meets Pop merupakan salah satu brand jeans pertama di Indonesia yang lahir pada tahun 2008. Brand yang satu ini dibuat di Bandung dan sepertinya sangat terinspirasi spirit mariyuana (baca: pot). Bisa dilihat dari brandmereka, sepertinya Pop ditambah Pot bisa juga berbuah good denim product. Awalnya brand ini membuat satu produk dan terus berkembang hingga menelurkan ragam cutting dengan kualitas papan atas. Produk mereka pertama kali diluncurkan di ranah mode pada tahun 2009 dan produk mereka menuai sukses yang besar. Bisa kita lihat secara explisit inspirasi dari Nudie dan Cheap Monday berpadu dengan napas Pot Meets Pop yangoriginal.

Akaime

Akaime mempunyai logo seperti gambar mata.  

Akaime dicetuskan pada tahun 2010, dari bahasa Jepang yang artinya 'red eye'. Walau diproduksi di Indonesia,brand ini menggunakan material denim asal Jepang, menggunakan bahan denim dari Okayama yang terkenal sebagai salah satu penyedia bahan berkualitas terbaik. Produk pertamanya, SHIRO 79GS dan AKA 79 langsung menarik perhatian para pencinta jeans. Desain arcuate (detail jahitan pada saku yang menjadi salah satu identitas jeans) dan detail kancingnya terlihat seperti siluet mata. Untuk masalah detail, Akaime bisa dibilang salah satu yang paling mendekati konstruksi dan detail jeans Jepang. Inspirasi model-model denim dari Akaime sendiri banyak mengikuti perkembangan mode di Jepang.

Elhaus

Elhaus merupakan denim yang mengutamakan keunikan dan detail dalam produknya.  

Brand yang digawangi oleh Eduardus Adityo dan Raven Navaro ini merupakan brand yang cukup memperhatikandetail. Elhaus hadir di Jakarta, Indonesia pada tahun 2010. Brand ini salah satu yang pendekatannya paling unik dengan membuat sesuatu yang fresh, misalnya detail yang berbeda dengan denim-denim yang lainnya. Walaupun sulit terlihat, tapi ada detail kecil yang membedakannya daripada denim yang lain.

Old Blue Co.

Kata "Old" dan "Blue" merupakan kata yang menjelaskan arti dari denim dan jeans.  

Old Blue Co. merupakan salah satu brand yang muncul di awal tahun 2010 yang dimotori oleh Ahmad Hadiwijaya. Brand ini cukup menyita perhatian para denim geeksBrand yang menggunakan material asal luar negeri ini dianggap sebagai brand jeans yang paling idealis. Dalam sebuah wawancara dengan majalah mode, Ahmad mengungkapkan "Ini salah satu yang paling berbeda dari yang lain. Brand ini salah satu yang paling idealis diantara yang lain, arahannya lebih ke 'vintage denim'."