Merdeka.com --- Beberapa keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang hari ini dikabarkan meluncurkan sebuah gerakan untuk mengumpulkan uang sebesar Rp 59 miliar untuk menghargai setiap orang dalam yang muncul dan menyelesaikan misteri hilangnya pesawat itu tepat tiga bulan yang lalu.

banner-ads

"Kampanye bertajuk 'Hadiah MH370' ini diluncurkan pada situs penggalangan dana Indiegogo dan bertujuan untuk mengumpulkan setidaknya Rp 59 miliar demi mendorong pengungkap yang mau datang dengan informasi," ujar pernyataan keluarga MH370 dalam sebuah siaran pers, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Ahad (8/6).

Pesawat Malaysia Airlines MH370 kehilangan kontak pada tanggal 8 Maret lalu dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan membawa 239 orang di dalam pesawat, di mana sekitar dua per tiga dari mereka adalah warga negara China.

Pesawat Boeing 777 itu diyakini telah jatuh di bagian selatan Samudera Hindia. Tetapi sebuah pencarian luas telah muncul tanpa ada tanda-tanda reruntuhan sejauh ini hingga menyebabkan keluarga penumpang frustrasi dan sedih yang membuat mereka mencurigai hilangnya pesawat itu telah ditutup-tutupi.

"Kami yakin bahwa di suatu tempat, seseorang tahu sesuatu, dan kami berharap hadiah ini akan menarik dia untuk maju ke depan," kata Ethan Hunt, seorang kepala perusahaan teknologi yang memimpin proyek 'Hadiah MH370' itu.

Sarah Bajc, kerabat penumpang MH370 asal Amerika, Philip Wood, mengatakan beberapa keluarga berada di balik kampanye untuk melihat misteri penerbangan belum pernah terjadi sebelumnya.

"Pemerintah dan lembaga telah memberikan tindakan terbaik mereka tetapi gagal untuk membuat sebuah bukti sekalipun, baik karena pendekatan yang salah atau karena penyesatan yang disengaja oleh satu atau lebih individu," kata dia dalam rilis tersebut.

Malaysia dan Australia, yang memimpin pencarian jauh di lepas pantai barat Negeri Kangguru itu, telah berjanji bahwa perburuan untuk pesawat MH370 akan terus berlanjut.

Sebuah tim internasional sekarang menentukan zona pencarian diperluas hingga 60.000 kilometer persegi (24.000 mil persegi) yang didasarkan di saat pesawat terakhir berkomunikasi dengan satelit Inmarsat.