Situs online dating yang menyediakan peluang selingkuh dibobol hacker. Data pribadi lebih dari 33 juta penggunanya pun dikantongi para penjebol situs.

banner-ads

Bocornya data pengguna situs online dating karena dibobol hacker, akhirnya benar-benar memakan korban. Dua orang yang diduga terkait dengan kasus ini dilaporkan memutuskan bunuh diri di Toronto, Kanada (25/8). Tetapi polisi Kanada tidak mengungkap lebih detail mengenai kematian mereka.

Karena dibobol hacker, data pribadi lebih dari 33 juta pengguna situs yang menawarkan kesempatan untuk selinkuh itu bocor. Perusahaan induk Ashley Madison asal Kanada, Avid Life Media telah menawarkan ganjaran lebih dari Rp 5 miliar untuk yang bisa memberikan informasi mengenai hacker yang membobol situs mereka.

Saat ini polisi masih mencari informasi yang mungkin membantu penyidikan dari berbagai komunitas hacker. "Pembobolannya sangat canggih," kata Detektif Menard dari unit kejahatan teknologi Kepolisian Toronto.

Selain idnetitas pribadi, data-data kartu kredit pengguna situs tersebut merupakan salah satu data sensitif yang dikeluarkan pembobol, yang menyebut diri mereka The Impact Team. Untuk antisipasi, polisi menyarankan penggunanya untuk segera mengecek akun kartu kredit mereka. Karena kemungkinan pelaku akan melakukan aksi kejahatan lanjutan berbekal berbagai data tersebut.

"Mereka telah melakukan penipuan online dengan menyediakan akses ke situs yang bocor itu. Masyarakat mesti sadar, dengan mengklik link tersebut, mereka membuka peluang malware, spyware, adware dan virus untuk memasuki komputer. Pembajakan ini merupakan kasus pembobolan data terbesar di dunia dan sangat unik karena menyangkut data pribadi puluhan juta orang,"" lanjut Menard.

Jangan nekat buka ya bro!