Tidak ada yang bertahan selamanya di sebuah industri. Apalagi seperti industri musik yang setiap harinya selalu mengalami berbagai macam perubahan. Tinggal para pelaku musiknya saja yang harus berusaha mengikuti alurnya jika ingin tetap bertahan di hati penikmatnya.

banner-ads

Seperti yang dilakukan sama band aliran musik jazz papan atas Indonesia, Maliq and d’Essential. Kini mereka fokus dalam penjualan album digital dibandingkan album fisik. Yup! Kini album digital lebih banyak diminati penikmat musik dengan alsan kepraktisannya. Sudah banyak musisi yang beralih untuk menjual hasil karyanya dengan cara digital dan menjualnya melalui toko online semacam iTunes atau Amazon.

Maliq and d’Essential mengaku mengikuti alurnya saja. “Sekarang era digital.” begitu kata Indah, vokalis wanita dalam tubuh Maliq and d’Essential. Karena mereka ingin musiknya terus diminati dan dinikmati sekaligus dibeli sama penggemarnya.

Indah menambahkan kalau membeli rilisan secara online memang lebih merepotkan. Tidak seperti membeli album fisik, yang tinggal datang ke toko musik, bayar, dan bawa pulang CD musisi favorit. Namun, keduanya memang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

"Tapi buat kita hal baru yang membawa sesuatu positif yang patut dicoba dan dijalani. supaya pendengar Maliq, misalnya nggak bisa denger di daerah CD-nya nggak ada, jadi dia bisa dapat dengan penjualan online. Dengan download juga bisa. Jadi asalkan para pendengar bisa menikmati, jadi itu bukan suatu kemunduran," jelas Indah panjang lebar.

Maliq and D'essentials mengaku kalau sekarang sudah tak se-idealis dulu. Kini band yang baru saja merilis album keenam berjudul MUSIK POP itu bisa fleksibel dengan pasar dan pendengarnya.

"Kalo ini 2004, album pertama kita akan idealis," lanjut Indah. "Yang paling penting buat kita bermain musik yang jujur dan apa adanya," tegasnya kemudian.