Merdeka.com --- Sekjen APHI (Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia) yang tergabung dalam Federasi Pilot Indonesia (FPI), Capt Yunus mengakui saat ini banyak TNI yang hijrah menjadi pilot helikopter penerbangan tidak berjadwal.

banner-ads

Hal ini dilakukan karena Indonesia masih kekurangan pilot helikopter.

Yunus mengakui kepindahan TNI tersebut untuk mengejar gaji yang lebih besar dibandingkan hanya menjadi pilot militer.

"Ada yang masuk jadi pilot helikopter, pertimbangan salary memang ada. Tapi karena butuh operator juga mau," ucap Yunus ketika diskusi di Kantor FPI, Jakarta, Jumat (6/6).

Kejadian ini sudah berlangsung lama. Namun ada perbedaan sistem kepindahan beberapa tahun lalu dengan sekarang.

"Kalau sekarang polanya TNI memilih. Kalau dulu bisa dwi fungsi, jadi TNI bisa berkarya di sipil sekarang tidak boleh lagi."

Operator helikopter pribadi yang diketuai SKK Migas membutuhkan banyak pilot. Ini dibutuhkan untuk menerbangkan helikopter ke daerah eksplorasi hulu migas.

"Alternatif memang begitu karena kebutuhan besar. Banyak juga yang pindah tapi kita enggak ada data, itu di Perhubungan," ujarnya.