Talkmen.com --- Keputusasaan Malaysia sempat membuat Beijing gerah.

Ini adalah salah satu kejadian terburuk yang pernah ada dalam sejarah plane crash. banner-ads

Banyak kontroversi yang terjadi terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang lenyap dari radar sejak 8 Maret lalu. Berita terbaru datang dari Malaysia dan Cina, dua negara yang memiliki keterkaitan paling besar dalam peristiwa ini. Najib Razak yang merupakan Perdana Menteri Malaysia membuat sebuah pengumuman yang mengundang protes dari para korban MH370 di Cina. Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan kemarin, Razak mengatakan bahwa para keluarga korban diminta untuk merelakan kepergian kerabat mereka yang hilang. Keputusaan nampaknya telah tampak, karena segala usaha yang dilakukan berbagai negara -termasuk Rusia dan Inggris- untuk membantu penemuan MH370 tidak membuahkan hasil. Pemerintah Malaysia memutuskan untuk mengambil kesimpulan bahwa MH370 hilang di Samudera Hindia bagian selatan dan tidak mungkin untuk ditemukan.

Banyak kesulitan yang harus dihadapi para pihak yang mencoba membantu untuk menemukan MH370. Masalah pertama tentu saja adalah ganasnya laut lepas di Samudera Hindia. Australian Maritime Safety Authority (AMSA) bahkan harus menunda pencarian selama beberapa kali dikarenakan buruknya cuaca. Setelah berbagai spekulasi, teori konspirasi dan isu yang tersebar tentang apa yang terjadi dan lokasi terjatuhnya MH370, pemerintah Malaysia nampaknya hanya sanggup mendengarkan teori yang diungkapkan Inmarsat. Inmarsat sendiri merupakan perusahaan asal Inggris yang kabarnya berhasil melacak jejak terakhir MH370 dengan teknologi mutakhir, dan menyimpulkan bahwa pesawat tersebut telah hilang di bagian selatan Samudera Hindia.

Razak dan pemerintah Malaysia tidak hanya mengadakan konferensi pers untuk menyampaikan teori ini. Mereka juga mengirimkan SMS pada keluarga dari para korban. Hal ini sontak mengundang protes di Beijing yang mengadakan serbuan ke kedutaan besar Malaysia di Cina. Dengan membawa protes sign dengan kata-kata seperti "return our relatives" dan sebagainya, para keluarga korban rupanya tidak terima dan menganggap bahwa pihak Malaysia tidak mengambil langkah yang tepat dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu untuk hal-hal tidak penting alih-alih melakukan tindakan yang sebenarnya dalam usaha menyelamatkan MH370. Tidak heran jika protes ini datang dari Cina. Dari keseluruhan penumpang yang berjumlah 239 orang, sekitar 2/3-nya berasal dari Cina. Pengiriman SMS dirasa kurang menghormati keadaan para keluarga korban.

Sumber: twitter.com/NBCNews  

Heartbreaking. Kami tentu saja berharap yang terbaik untuk korban MH370 maupun keluarga yang sedang menantikan. Please come back, MH370. #PRAYforMH370