Merdeka.com --- Evakuasi ke-5 pencari kayu alim di pedalaman hutan Leuser, di puncak Sungai Rengas, Tenggulun masuk wilayah Kabupaten Aceh Tamiang Senin malam (8/7), berjalan alot. Sebab bukan cuma 5 macan yang nungguin mereka di bawah pohon tempat ke-5 orang itu menyelamatkan diri, tapi jumlah macan lah yang nyampe puluhan. Wah?! Seperti dikisahkan Kapolres Aceh Tamiang AKBP Dicky Sondani kepada merdeka.com, Selasa (9/7). Semalam, waktu evakuasi dilakukan, pawang dibantu polisi masuk ke dalam hutan. Mereka membuyarkan macan dengan tembakan ke udara. "Negosiasi pawang dan macan cukup lama. Soalnya lokasinya ini kan di pedalaman hutan habitatnya harimau, ibaratnya di kotanya macan lah. Tidak hanya ada satu, dua, tiga ekor, tapi ada puluhan macan yang gantian nunggu 5 orang yang di atas pohon itu turun. Tapi akhirnya bisa juga, lalu setelah macan pergi, 5 orang itu turun dan dibawa keluar hutan," ujarnya. Waktu itu, dia mengisahkan, ketika tim evakuasi masuk ke dalam siaga penuh. Karena yang dihadapi macan. Mereka menembak ke udara untuk membuyarkan macan. Andai waktu itu ada harimau yang menyerang, dia melanjutkan, akan ditembak. "Ya mau bagaimana lagi, kalau ada yang menyerang ya terpaksa ditembak. Tapi untungnya setelah mendengar tembakan, macan kabur. Setelah aman, tim meminta ke-5 orang di atas pohon turun," terangnya. Hampir 30 personel dikerahkan untuk mengevakuasi korban. Evakuasi, kata dia, harus hati-hati karena kalau salah bisa saja efek domino terjadi. Induk macan yang sudah terlanjur kalap karena anaknya dibunuh justru malah jadi mengamuk, bukan malah takut. "Insting hewan seperti itu. Katanya kalau macan dewasa yang mati mereka (macan lainnya) biasa-biasa saja. Tapi kalau yang dibunuh anak mereka, induknya bisa ngamuk. Bisa saja mereka ngamuk ke perkampungan warga," ujarnya. Sebelumnya diberitakan, Ke-6 orang berangkat ke dalam hutan leuser pada Kamis malam. Mereka adalah David, Adi Susilo, Mujiono, Budi Setiawan, Suriadi dan Awaludin. Mereka hendak mencari kayu alim. Namun di dalam hutan mereka juga memasang jerat, katanya untuk menangkap kijang. Celakanya bukan kijang didapat, tapi malah anak macan tertangkap dan mati. Hal itu memicu kemarahan induknya. Sebanyak 4 sampai 5 macan kalap, lantas menyerang ke-6 pencari kayu itu. Mereka semburat menyelamatkan diri ke atas pohon. Tapi nahas nasibnya David, dia terjatuh lalu tertangkap macan. Sementara 5 orang lagi berhasil selamat dan memilih tinggal di atas pohon sampai tim evakuasi datang. Salah satu dari mereka lalu menghubungi warga, dan meminta bantuan karena teman mereka ada yang meninggal diterkam. Menurut Dicky, setidaknya butuh waktu 2-3 hari bila hendak masuk ke sana. Di dalam hutan juga masih banyak habitat harimau Sumatera dan gajah. "Kelima orang yang selamat tetap di atas pohon. Mereka mengikat badan dan kaki mereka pakai baju biar tidak jatuh. Mereka tidak berani turun, soalnya di bawah pohon gantian macan datang nunggu mereka, sampai akhirnya tim evakuasi tiba," terang Dicky.banner-ads