Sebagian pemain gak mampu menghadapi pergantian posisi dengan baik. Mungkin mereka bisa bermain bagus, tapi kualitasnya bisa dibilang menurun dibandingkan ketika bermain untuk posisi asli.
Contohnya adalah Wayne Rooney yang ditarik jadi gelandang serang ketika Moyes menggantikan Sir Alex Ferguson.
Ketajamannya sebagai seorang striker benar-benar hilang dan bikin penggemarnya geram. Meski begitu, Rooney tetap bermain lumayan bagus sebagai pengatur tempo serangan, meski gak sehebat ketika dirinya jadi seorang penyerang.
Nah, musim 2019/2020 lalu ada banyak pemain yang juga ngalamin rotasi di tim mereka dan sukses di posisi barunya itu.
Penasaran? Nih beberapa pemain tersebut.
Juan Cuadrado (Sayap serang kanan jadi sayap bertahan kanan)
Statusnya sebagai pemain sporadis bikin Cuadrado gak menetap di satu posisi secara permanen. Kadang pelatih menempatkan dirinya di posisi-posisi tertentu ketika dalam keadaan darurat, termasuk bek sayap kanan. Tapi semua berubah ketika musim lalu, Cuadrado jadi seorang bek sayap kanan permanen menggantikan Joao Cancelo yang pergi meninggalkan Juventus. Hasilnya ternyata sangat memuaskan, Cuadrado berhasil menjalankan peran pemain bertahan dengan baik dan mengantar Juventus kokoh di puncak Serie A.
Marcos Llorente (Gelandang bertahan jadi gelandang serang)
Marcos Llorente jadi pemain yang dapat sorotan ketika Atletico Madrid berhasil menjungkalkan juara bertahan UCL, Liverpool di babak 16 besar. Marcos Llorente yang sebelumnya bermain sebagai gelandang bertahan musim lalu dirinya jadi bahan percobaan Diego Simeone untuk jadi gelandang serang. Peran besarnya membantu serangan terbukti ketika Atletico berhasil menggempur Liverpool yang musim 2019/2020 lalu sedang menggila.
Pierre-Emerick Aubameyang (Stiker jadi penyerang sayap kiri)
Saat bergabung dengan Arsenal, Aubameyang diperkirakan bakal kesulitan di Inggris karena bergabung di usia yang udah gak muda lagi. Tapi setiap musimnya pemain asal Gabon ini selalu membuktikan bahwa dirinya selalu jadi salah satu penyerang terbaik dan selalu bersaing memperebutkan gelar pencetak gol terbanyak. Tapi musim 2019/2020 lalu Mikel Arteta menggeser pemain dengan lari yang ngebut ini ke sebelah kiri, jadi seorang penyerang sayap. Ternyata eksperimen tersebut berhasil dan Aubameyang bermain konsisten di laga-laga besar. Salah satunya performa terbaiknya adalah ketika mengantarkan Arsenal juara Piala FA dengan mengalahkan Chelsea di partai puncak.
David Alaba (Bek sayap jadi bek tengah)
Alaba yang terkenal punya kecepatan tinggi saat berlari biasanya ditempatkan di posisi bek sayap kanan maupun kiri. Tapi sejak musim 2019/2020 dirinya bermain reguler sebagai seorang bek tengah jadi jangkar buat Bayern Munchen. Rupanya hal tersebut sukses besar karena Alaba tetap menjalankan peran bertahannya dengan baik hingga mengantarkan Bayern meraih gelar treble winner musim ini.
Alphonso Davies (Sarap serang kiri jadi sayap bertahan kiri)
Mirip dengan Cuadrado, Alphonso Davies juga menjalani musim lalu sebagai seorang bek sayap. Bedanya, Davies berada di posisi kiri. Sebagai bukti dirinya sukses berganti posisi, lo bisa lihat performa Davies ketika Bayern Munchen menghantam Barcelona dengan skor 8-2. Pemain muda ini begitu sulit dihentikan ketika membantu serangan, dan juga tetap mampu menjaga pertahanan dengan baik. Salah satu dari dua gol Barca bahkan datang dari sebuah gol bunuh diri. Bukti pertahanan Bayern dengan kawalan Davies dan Alaba bisa dibilang konsisten.