Sebuah turnamen Dota 2 terancam diboikot usai salah satu pesertanya berulah dan melakukan tindakan rasis, bukan ke pihak lawan namun justru ke anggota timnya sendiri. Tindakan tersebut membuat komunitas game Dota 2 membuat tindakan tegas dengan memboikotnya.

Adalah Sebastien '7ckngMad' Debs atau yang dikenal dengan nama Cebs yang melakukan hal itu. Juara The International 8 itu ketahuan mencemooh rekan setimnya yang bermain buruk dengan ujaran rasis. Ia mengejek rekannya yang berkebangsaan Rusia dan berbuntut pada pemboikotan turnamen EPICENTRUM Major.



Tindakan rasis yang dilakukan Cebs pun langsung mendapat respon keras dari komunitas Dota 2 khususnya yang berasal dari Rusia. Dan turnamen tersebut pun tadinya akan dilaksanakan di Rusia, namun hal itu batal karena aksi boikot yang dilakukan para gamers. Tadinya turnamen akan dilaksanakan pada 22-30 Juni mendatang.

Cebs yang tergabung dalam tim OG itu juga membuat pemain lainnya kesal yakni Alexei 'Solo' Berezin yang dikenal dengan nama Solo. Ia bahkan sampai mengancam Valve akibat tindakan Cebs. Pria asal Rusia yang bergabung dengan tim Virtus Pro itupun mengajak rekannya untuk melakukan aksi agar hal tersebut diusut.

Ia mengajak rekannya dan juga para pemain asal Rusia untuk tak berpartisipasi dalam turnamen EPICENTRUM Major tahun depan. Karena kejadian ini Cebs sempat mengaku bersalah dan tak bermaksud menghina. Namun tentunya hal ini jadi pelajaran untuk para gamers agar lebih berhati-hati dan menjaga emosi untuk tak menghina orang lain.

banner-ads