Pecco Bagnaia mengaku sudah mulai menemukan kepercayaan diri membalap dengan Ducati Pramac. Ia juga sudah mendapatkan apa yang diinginkan sejauh ini.banner-ads

Bos Ducati, Paolo Ciabatti memang sejak awal memuluskan langkah Bagnaia untuk naik ke kelas premier. Ia juga disebut bakal jadi kandidat buat naik ke tim pabrikan untuk 2021.

"Saya harap begitu, menurut saya premis-premisnya ada di sana. Tahun lalu berat, terlalu banyak jatuh, jika Anda berpikir bahwa dalam dua tahun sebelumnya saya jatuh 6 kali," katanya.

Namun, Bagnaia tahun 2019 tidak secara objektif menghilang. Meski ada fenomena Fabio Quartararo yang telah membayangi dengan hasil luar biasa.



Musim Bagnaia telah berulang kali dibandingkan dengan Lorenzo saat bersama Ducati. Baik untuk hasil dan untuk gaya balapan yang sangat mirip antara kedua pembalap. Oleh karena itu perbaikan penting diharapkan pada 2020 ini.

"Kami berusaha menggabungkan kekuatan saya dengan kekuatan Ducati, yang merupakan jarak dengan pengereman dan traksi saat keluar dari tikungan. Lorenzo, ketika dia berhasil memahaminya, membuat langkah besar ke depan dan memenangkan tiga balapan," katanya.

"Sekarang saya harus mencoba untuk lebih konsisten dengan ban, saya pikir dia juga berhasil dalam simulasi balapan. Tahun lalu saya melihat data Lorenzo di Ducati terutama untuk pengereman, karena ia adalah rider yang terus berkembang. Pada awalnya pengereman dalam gaya Yamaha, berhenti sedikit untuk sampai ke gaya Ducati, dengan rem kuat. Akhir-akhir ini saya melihat data Dovizioso, Petrucci dan Miller," tukasnya.