Josep Guardiola belum lepas dari tren mandek bersama Manchester City usai memulai musim dengan gemilang. Tren itu tertular ke Liga Champions. 

Saat Pep berjumpa dengan mantan klubnya, Barcelona, The Citizens dibantai habis di Camp Nou empat gol tanpa balas. Kemurungan pun dibikin Barca, sang mantan klub kepada  pelatih berkepala plontos tersebut.

Bahkan sebagai eks arsitek Blaugrana, manajer yang pernah menukangi Bayern Munchen itu sesekali tampak frustrasi dilibas oleh para mantan anak asuhnya yang begitu buas.



Lionel Messi dan penampilan luar biasa dari Neymar Jr menghukum Claudio Bravo Cs tanpa bisa berkutik. Meski diklaim City bisa menyulitkan Barca, toh pasukan Luis Enrique terlalu jemawa berhadapan dengan wakil Inggris.

Kuncinya disebutkan karena Barca lebih efektif memanfaatkan momen kunci. Dan City seperti membiarkan Trio MSN begitu bisa berkreasi di depan gawang.

Namun sang jenderal lapangan tengah Azulgrana, Andres Iniesta menilai laga yang baru dimainkan dengan gemilang bukan pertandingan yang mudah. City disebut selalu menyulitkan mereka.


"Laga memang berakhir dengan skor 4-0, tapi itu bukan laga gampang. Mereka melawan untuk melakukan penguasaan bola dan mempunyai beberapa pemain hebat. Ini merupakan laga yang intens," sahutnya di laman resmi Barcelona.

"Perbedaannya adalah kami memanfaatkan kesempatan di momen kunci, kami mengumpulkan sembilan poin, yang menempatkan kami pada posisi yang baik," sambung lulusan La Masia itu.

Sementara Pep menambahkan, soal kesalahan fatal dari Bravo sang kiper anyar City, ia punya pembelaan. Meski sang 'mantan' begitu memberi kesan menyakitkan di perjumpaan pertama sebagai arsitek City, Pep merasa Bravo sudah tampil cukup baik.

"Saya sudah bicara dengan Claudio, dia kecewa tapi itu bagian dari permainan. Sepakbola itu adalah permainan yang penuh dengan kesalahan," sahut Pep.
 
banner-ads