‎Premier League tak diragukan lagi adalah liga dunia yang paling kompetitif saat ini. Bahkan karena predikat sebagai liga terbaik dunia, kita takkan tahu apa yang akan terjadi di akhir musim.

Dan benar saja, musim ini bisa dibilang adalah yang paling mengejutkan selain ketat. Leicester City dan Tottenham Hotspur adalah dua calon juara di akhir musim nanti.

Tak ada yang menyangka The Foxes dan Spurs lah yang berada di puncak untuk sikut-sikutan. Sebab Liga lain hampir pasti sama saja setiap tahunnya soal kandidat juara. Atau dengan kata lainnya, klub calon juara ya cuma itu-itu saja.

Dan ini diamini oleh bek Manchester United, Matteo Darmian yang sebelumnya memperkuat tim Serie A, Torino. Darmian mengakui EPL adalah liga yang sulit, berbeda dengan Liga Italia.

Di musim pertamanya bersama Setan Merah, bek Gli Azzurri itu mengakui dirinya memang‎ mengalami kendala karena perbedaan kultur dan gaya bermain yang cenderung keras di Tanah Britania.

"Saya rasa sebagai pemain akan selalu sulit dengan perubahan budaya dan mengganti gaya bermain sepakbola," bukanya pada Football Italia.

"Sebab Premier League begitu berbeda dengan Serie A. Di Inggris lebih menekankan pada fisik dan agak mengesampingkan taktik" tambah sang fullback.

Namun Darmian salah satu Italiano yang survive di Premier League. Apalagi di bawah asuhan pelatih macam Van Gaal, ia justru mampu dipercaya mengisi pos sayap pertahanan United. 

Agak sedikit pemain Italia yang bisa selamat di liga ini. Tapi Darmian membuktikan dirinya memang punya kualitas.

"Semua tim bermain dengan kekuatan, tapi saya selalu berusaha beradaptasi dengan tipikal pertandingan di sini. Harus diakui saya memang kesulitan menjalani musim pertama di Premier League,” papar pemain 25 tahun ini.

Berbeda dengan pemain Spanyol yang hampir gampang sukses di Tanah Inggris, pemain Italia yang sukses bisa terhitung di Premier League. Contoh paling sukses mungkin adalah eks duo Chelsea, Gianfranco Zola, Cudicini atau penyerang bengal yang tetap bisa eksis di West Ham United, Paulo DiCanio.

Di era modern sebagai contoh yang berhasil survive selain Darmian adalah striker Southampton, Graziano Pelle yang sebelumnya lama membela klub Belanda, Feyenoord.

Tapi banyak Italiano yang gagal total. Contih nyata yang terdekat adalah pemain yang mendarat di Liverpool, Fabio Borini, Alberto Aquilani atau Mario Balotelli.

United baru menang atas Everton di semifinal Piala FA.

banner-ads