Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti realistis menatap musim depan MotoGP. Ia yakin, timnya belum bisa bicara banyak.
Meski begitu, ada target yang harus dicapainya termasuk menjuara satu dari 18 seri MotoGP. Itu target yang gampang-gampang susah bagi dua ridernya Andrea Iannone dan Dovizioso.
"Target kami belum terpenuhi, jadi kami belum puas. Dovi merasa kesulitan mengendarai motor kami. Ada beberapa karakter motor yang tak cocok dengan dia," katanya.
Musim lalu, Dovi meraih lima kali podium. Sementara Iannone tiga kali. Tapi keduanya belum sekali pun meraih juara. Apalagi Ducati juga masih dianggap sebagai motor yang sulit ditaklukan.
Dalam lawatannya di MotoGP, hanya Casey Stoner saja yang bisa membawa mereka juara dunia pada 2007 lalu. Demi meraih kejayaan kembali, Stoner pun 'dibajak' dari Honda sebagai rider uji coba.
Namun, Ciabatti yakin kembalinya Stoner tak bakal membuat Ducati langsung berjaya. Ada beberapa hal yang harus diperbaiki secara bertahap.
"Kami selalu kerja keras demi meningkatkan performa Andrea dan Dovi. Progres kami cukup menjanjikan. Tapi kayaknya untuk meraih 27 podium tahun depan terlalu banyak. Meski dengan bantuan Casey, itu jumlah yang terlalu besar," tukasnya sambil tertawa.
Angka 27 yang disebut Ciabatti merujuk kepada Casey Stoner. Rider Australia itu memang memakai nomor 27 ketika memperkuat Ducati.