Salah satu topik hangat yang dibahas di antara para pembalap dalam pertemuan Komisi Keamanan di Austin adalah hukuman jump-start dari Cal Crutchlow.

Rider Inggris itu sangat marah karena tanpa sadar rodanya lebih cepat melaju ketimbang lampu hijau di Argentina. Aturan MotoGP jelas bahwa setiap gerakan berarti penalti otomatis.

"Kami meminta seseorang yang mengerti balapan, itu akan memiliki kebijaksanaan dan pemahaman tentang aturan dan apa yang didapat dan apa yang tidak didapat. Itu konyol. Benar-benar konyol," ungkapnya.



Marc Marquez, Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi menyatakan simpati untuk situasi Crutchlow. Tetapi menganggap aturan 'tidak ada gerakan' harus tetap ada.

"Sulit. Pasti akan lucu di Komisi Keselamatan besok dan akan penting untuk membicarakannya. Karena aturannya jelas," kata Dovizioso.

"Kurasa Cal tidak mendapatkan apa-apa dari apa yang dia lakukan, dia bergerak sedikit. Jadi kita bisa berpikir dan berbicara tentang itu. Kita harus mencoba memahami jika ada cara lain untuk mengelola situasi ini."

Marquez juga mengaku setuju dengan Dovizioso. Menurutnya, peraturan sudah jelas menyebut harus ada hukuman jika bergerak sebelum lampu merah padam.

"Ini adalah cara terbaik untuk aturan yang kuat, karena jika tidak, itu akan selalu menjadi, ya, tapi dia tidak mendapatkan apa-apa. Bagi saya, sulit untuk melewati dan kehilangan balapan, tetapi itu adalah cara terbaik untuk memiliki satu aturan dan tidak memiliki polemik nanti," kata rider Repsol Honda itu.

"Bagi saya, satu-satunya cara untuk memiliki aturan yang jelas adalah dengan mengatakan bahwa Anda tidak dapat bergerak saat sebelum start. Karena jika Anda mulai berbicara tentang 'apakah Anda mendapatkan sesuatu?', Atau 'seberapa banyak Anda dapat bergerak', itu menjadi sangat sulit," tukas Rossi.

banner-ads