Awal musim lalu, Ducati memperkenalkan motor barunya untuk MotoGP 2016. Desmosedici GP16 itu muncul dengan empat winglet aerodynamis di bagian fairing.
 
Sayap-sayap tersebut menjadi viral di media sosial. Ada yang menjadikan itu sebagai lelucon‎, tak sedikit pula yang mendukung karena selama ini Ducati dianggap sebagai motor yang sulit dikendalikan.
 
Pecinta MotoGP dibuat kaget dengan ubahan tersebut. Bahkan pada seri pertama, Ducati tampil luar biasa dengan Andrea Dovizioso menempati podium kedua.
 
Di atas lintasan sangat terlihat keunggulan pabrikan asal Bologna, Italia tersebut dari tim lain. Apalagi saat berduel di trek lurus, Ducati sudah pasti sangat unggul.
 
 
Namun saat menjumpai tikungan, masih terlihat saja Desmosedici sulit sekali melahapnya. Terlihat beban berat pada rider mereka. Lagi-lagi anti wheelie yang mereka pasang menjadi sorotan.
 
Pabrikan Jepang pun mulai mengekor. Mereka menambahkan winglet pada motor mereka. Ubahan itu dianggap bisa menekan downforce dengan sangat baik pada motor.
 
Tapi masalah muncul. Ada beberapa pihak tak setuju dengan ubahan tersebut. Puncaknya saat Dovizioso berduel dengan Repsol Honda milik Marc Marquez. 
 
Beberapa pengamat menyebut bahwa, laju angin pada rider yang berada di belakang Ducati sangat berbahaya. Tak cuma itu, mereka juga menyebut bahwa, sayap itu bisa saja menyayat tubuh pembalap lain saat berduel.
 
‎Penyelenggara akhirnya memutuskan untuk melarang winglet itu. Musim depan, semua sayap dihapus. Bisakah Ducati tetap kompetitif?
 
"Saya yakin tahun depan kami akan mendapatkan motor yang kompetitif, bahkan tanpa sayap," kata bos Ducati, Luigi Dall'Igna.
banner-ads