Pembalap Ducati Corse, Jorge Lorenzo belum berada di urutan lima besar di MotoGP. Dari tiga seri terakhir, ia hanya mengumpulkan 12 poin saja.

Pada balapan perdana di GP Qatar, Lorenzo terlepar dari 10 besar. Sementara di GP Argentina, ia tak bisa melanjutkan balapan karena mengalami crash.

Poin pertama yang diraihnya adalah di GP Austin. Ketika itu, mantan rider Yamaha tersebut menempati posisi sembilan.

Meski masih jauh dari hasil maksimal, akan tetapi ada peningkatan dalam grafik penampilannya bersama Ducati. Ia mengaku masih butuh adaptasi dengan Desmosedici GP17.

"Ini tentang bagaimana meletakkan kepingan puzzle di tempatnya hingga utuh. Setelah itu segalanya mulai berjalan seperti biasa jika saya sudah beradaptasi baik di Ducati," ungkapnya.



Gaya balapan X-Fuera kini juga harus benar-benar diubah. Desmosedici dan YZR M1 disebutnya benar-benar berbeda sehingga, ia merasa harus memulainya dari awal.

"Bersama Yamaha, motor tidak memungkinkan untuk mengerem terlalu agresif atau sangat terlambat. Kondisi tersebut berbeda dengan Ducati. Saya terpaksa mengubah strategi," tuturnya.

Apalagi sejauh ini, ia juga tidak memiliki penasehat atau pelatih di sampingnya. Menurutnya, semua ia kerjakan sendiri.

"Sejujurnya, saya hanya mengandalkan diri sendiri. Saya tak punya penasihat psikologi. Saya punya cukup pengalaman dalam olahraga ini, tekadang ada momen sesuatu yang tak datang bersamaan karena alasan yang berbeda," tukasnya.

banner-ads