banner-ads

Centrocampista Inter Milan, Felipe Melo mengungkapkan sisi gelapnya di masa lalu. Kisah muram apa dari sang gelandang?

Diwawancarai oleh Skysports Italia, pria Brasil ini mengaku bisa saja jadi seorang kriminal. Bahkan karena tempat tinggalnya di Brasil yang begitu keras, eks gelandang Galatsaray dan Juventus ini hampir menjadi pembunuh jika bukan jadi pesepakbola. Waduh!

"Ayah sangat penting bagi saya, sebab dia dulu selalu bekerja rangkap untuk menghidupi kami sekeluarga. Tanpanya, mungkin saya tidak akan seperti ini. Istri dan anak-anak saya juga penting," buka Melo mengawali kisahnya.



"Tuhan menjadi prioritas pertama saya, kemudian keluarga. Tetapi, sepakbola adalah penyelamat saya,” tambahnya.

Secara terang-terangan, Melo yang pernah bertualang di La Liga bersama Sevilla mengakui sepakbola adalah penyelamat nyata baginya.

Sebab, jangkar galak ini kerap kehilangan teman karena tewas dibunuh. Rasa dendam dan kehidupan keras nyaris mengubah Melo ke sisi negatif untuk selamanya.

“Jika saya tidak menjadi pesepakbola, mungkin saya akan menjadi seorang pembunuh. Tempat tinggalku sangat berbahaya. Narkoba dan senjata api sangat mudah dijumpai. Seringkali ketika saya pulang berlatih, saya mendapati seorang teman saya tewas,” paparnya.

“Saya mesti memilih sepakbola atau kehidupan kriminal. Beruntung, saya bisa lepas dari itu semua dan mengejar mimpi saya," timpal Melo.