Juventus menjadi salah satu raksasa Serie A paling aktif dalam bursa transfer musim panas ini. Masih jauh dari penutupan transfer, Si Nyonya Tua sudah mendaratkan beberapa pemain.
Tapi yang paling mencolok adalah dua mega transfer pemain bintang berlabel 'sudah jadi' yang menggelontorkan banyak uang. Miralem Pjanic dari AS Roma dan Higuain dari Napoli adalah dua transfer yang paling menyita perhartian Serie A.
Khusus nama terakhir, Higuain ditebus klausul buyoutnya yang mencapai 90 juta euro atau termahal ketiga di dunia setelah Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo.
Melihat gaya Juventus yang melakukan aktivitas transfer beli jadi ini, dua Italiano kompak mencibir. Pertama adalah manajer baru Chelsea yang notabene adalah eks allenatore Juve, Antonio Conte.
Tapi yang paling mencolok adalah dua mega transfer pemain bintang berlabel 'sudah jadi' yang menggelontorkan banyak uang. Miralem Pjanic dari AS Roma dan Higuain dari Napoli adalah dua transfer yang paling menyita perhartian Serie A.
Khusus nama terakhir, Higuain ditebus klausul buyoutnya yang mencapai 90 juta euro atau termahal ketiga di dunia setelah Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo.
Melihat gaya Juventus yang melakukan aktivitas transfer beli jadi ini, dua Italiano kompak mencibir. Pertama adalah manajer baru Chelsea yang notabene adalah eks allenatore Juve, Antonio Conte.
Menurut eks pelatih Gli Azzurri itu, aktivitas belanja Juventus yang 'foya-foya' tak masuk akal. Ia menyebut bursa transfer sudah mencapai kata gila.
"Saya tidak tahu apakah situasi ini bisa terus berlanjut. Sangat sulit bagi semua tim untuk coba dan membeli pemain. Sekarang, kita mulai bicara soal 100 juta, 120 juta, 95 juta, dan harga tersebut amat gila," katanya.
Belum lagi sang pangeran Roma, Francesco Totti yang juga kompak mencibir transfer Juventus kali ini. Mungkin ada motivasi tersendiri bagi Totti karena Pjanic yang notabene adalah tandemnya di lini serang I Lupi dibajak oleh tim yang merupakan musuh bebuyutan tim Olimpico.
"Pemain sekarang ini hidup macam perantau. Mereka hanya mengikuti uang, bukan hati mereka. Tidak banyak atlet yang mengikuti isi hati mereka," terangnya dilansir Goal.
"Mereka memutuskan untuk hijrah bukan untuk memenangkan gelar dan untuk mendapatkan uang lebih banyak."
"Sepakbola telah banyak berubah, ini semua hanya tentang uang sekarang. Pemain dapat berganti tim sepanjang waktu guna mendapat lebih banyak uang di tempat lain. Ini semua lebih mengenai uang dibandingkan hasrat," sindir Totti.