Maria Sharapova sejak tahun 2006 lalu mengonsumsi meldonium karena masalah kesehatan yang dialaminya. Akan tetapi, zat tersebut per tanggal 1 Januari tahun ini dimasukkan WADA (Badan Anti Doping Dunia) ke dalam zat terlarang.

Sharapova kaget bukan kepalang. Petenis asal Rusia itu dilarang tampil dalam Grand Slam Australia Terbuka 2016.
 


Ia lantas mengumumkan bahwa di dalam tubuhnya terdapat unsur doping. Setelah pengumuman itu, berbagai reaksi pun muncul.

Doping memang merupakan kasus yang tak terampuni bagi seorang atlet. Rusia sendiri menjadi negara yang para atletnya cukup banyak tersandung doping.

Ada yang menganggap peraih lima titel grand slam itu memang benar-benar tak tahu meldonium termasuk ke dalam zat terlarang. Akan tetapi, tak sedikit pula yang mencibirnya.



Mantan petenis terbaik dunia 2001, Jennifer Capriati bahkan meminta gelar juara yang telah diraih Sharapova dicabut. Menurutnya, tak ada alasan bagi Sharapova tidak mengetahui jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam daftar doping.

“Menurut saya jika dia benar menggunakannya maka setiap gelar yang diraihnya seharusnya dicabut. Saya tidak mengerti mengapa seseorang mengonsumsi obat pereda nyeri dada untuk membantu agar cepat pulih. Apakah itu tindakan yang benar?” kata Capriati.



Dalam 15 tahun karier profesionalnya, Sharapova meraih lima titel Grand Slam. Sementara gelar individu yang dikumpulkannya sekitar 31 gelar.

Sharapova merupakan ikon tenis terbesar. Dia adalah atlet wanita dengan nilai sponsorship tertinggi di dunia. Namun beberapa nama iklan telah mencabut kerjasamanya dengan Sharapova.
banner-ads