Belum lama ini, kabar yang gak begitu mengejutkan datang dari Emirates Stadium. Unai Emery berusaha memimpin Arsenal pasca sepeninggalan Arsene Wenger dipecat setelah rangkaian performa buruk Arsenal di seluruh kompetisi yang dijalani. Puncaknya adalah ketika mereka kalah dari Eintracht Frankfurt di kandang pada laga lanjutan babak grup Liga Europa musim 2019/2020.

banner-ads

Kabar keinginan fans Arsenal agar Emery pergi emang udah terdengar sejak beberapa pertandingan di awal musim. Performa yang angin-anginan, taktik dan formasi yang aneh serta masalah dengan beberapa pemain bikin dirinya semakin gak diinginkan di Arsenal.

Tapi, emangnya seberapa buruk keadaan sebenarnya bagi Emery di Arsenal? Nampaknya, pelatih asal Spanyol ini kehilangan kendali penuh di ruang ganti terhadap para pemain.

Keputusan Unai Emery memberikan kewenangan kepada para pemain menentukan sendiri pemimpin mereka adalah salah satu faktor yang bikin dirinya kehilangan kontrol. Bahkan nih Bro, menurut laporan dari London Evening Standard, Arsenal punya 5 kapten sebagai cadangan pasca ditariknya Granit Xhaka dari jabatan tersebut.

Para pemain juga dikabarkan emang udah gak respect terhadap Emery. Mereka sering kali menirukan dengan aksen bicara Emery dan bahasa Inggrisnya yang kacau dengan nada mengejek di belakangnya.

Beberapa pemain juga mengatakan bahwa rapat tim bersama Emery memakan waktu yang lama karena sulitnya memahami pesan yang ingin disampaikan oleh sang pelatih. Bahkan pemain muda Arsenal, Bukayo Saka lebih sering berkomunikasi dengan Freddie Ljungberg sebagai asisten pelatih yang kini menjabat sebagai caretaker posisi pelatih Arsenal. Ini semata-mata karena Bukayo gak ngerti apa yang berusaha disampaikan oleh Emery.

Selain itu, keputusan transfernya di awal musim pun dipertanyakan banyak orang. Merekrut Nicolas Pepe dan Denis Suarez dinilai bukan solusi yang tepat untuk memperbaiki performa Arsenal.

Komunikasi emang penting banget buat menjaga keutuhan dan kedekatan tim ya, Bro? Padahal sebenarnya Emery bisa aja Emery meningkatkan performa Arsenal. Soalnya, ketika di Sevilla dulu, dirinya berhasil membawa klub tersebut juara Liga Europa 3 kali berturut-turut.