Bolanews.com --- Kala tiki-taka Spanyol pudar, Jerman masuk menguasai dunia dan memperkuat posisi sebagai pusat acuan pembinaan sepak bola.

banner-ads

Setelah mengalahkan Argentina 1-0 lewat gol Mario Goetze di menit ke-113 pada final Piala Dunia 2014 di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (13/7), Jerman sangat mungkin meneruskan kejayaan mereka. Jerman bisa seperti Spanyol.

Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012. Empat tahun lebih Spanyol menjadi nomor satu. Namun, kini eranya Jerman, juara dunia 1954, 1974, 1990, dan 2014. Era Jerman dimulai.

Lihat tulang punggung Jerman kala juara PD 2014. Sutradara permainan Toni Kroos baru berusia 24 tahun. Gelandang lain juga masih muda: Mesut Oezil (25), Goetze (22), dan Andre Schuerrle (23).

Si tembok tangguh Manuel Neuer berusia 28 tahun. Untuk posisi kiper, kariernya masih panjang. Sang kreator sekaligus pencetak gol, Thomas Mueller, baru 24 tahun. Jerman juga masih punya gelandang hebat Marco Reus (25), yang gagal tampil di Brasil karena cedera.

Sejumlah pilar lain memang sudah tak muda, seperti bek Philipp Lahm (30), gelandang Bastian Schweinsteiger (29), dan striker Miroslav Klose (36). Namun, jangan pernah meragukan kemampuan Jerman mencetak pemain hebat.

Kesuksesan di PD 2014 adalah buah dari revolusi pembinaan di Jerman pada tahun 2000. Sejak beberapa tahun terakhir, Jerman memunculkan bintangbintang muda dan Goetze dkk. kini berstatus juara dunia.

Sebuah alasan tepat buat negara-negara lain untuk meniru proyek revolusi pembinaan di Jerman.