Masa dimana mahasiswa dengan jalur prestasi di bidang olahraga hanya di dominasi oleh atlet atletik, sepakbola, basket dan lainnya telah berakhir. Kini mereka sudah mulai banyak yang beralih ke Esport.

Banyak kampus yang tak ingin ketinggalan dan membuka beasiswa dengan jalur khusus Esport, baik melalui kompetisi lokal yang mereka gelar sendiri ataupun lewat scouting yang dilakukan pihak kampus.

Seperti cerita Dianna Marinelli yang merupakan mahasiswi di jurusan Biologi di Stockton yang juga aktif di kompetisi Esport. Ia dikenal sebagai manajer tim 'Overwatch' kampus, yang menjadi salah satu dari empat games yang dipertandingkan di Eastern Collage Athletics Conference (ECAC) selain 'League of Legends', 'Fortnite', dan 'Super Smash Bros. Ultimate'.



Dianna sudah bertahun-tahun bermain Overwatch di rumahnya sebelum masuk Universitas. Ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk bergabung dengan tim di kampusnya.

"Aku sangat menyukai Esport. Aku sering melihat kompetisi para pro player, jadi saat aku dengar kami akan memiliki tim Esport aku merasa aku harus masuk di dalamnya," tutur wanita berusia 21 tahun itu.

Dianna pun berkesempatan untuk mengatur dua tim di kampusnya yakni A dan B. Dalam timnya, tak ada senior ataupun junior, ia hanya memadukan para anggota berdasarkan skill dan kemampuan mereka. Ia pun merasa bahwa kini pilihan kariernya semakin banyak dan tak hanya dibatasi dengan jurusan kuliahnya saja.

"Aku belajar Biologi dan ingin menjadi zoologist, tapi setelahnya (bergabung tim Esport) aku melihat peluang karier yang lainnya," ujar Dianna.

Ia kerap berpergian ke berbagai daerah untuk mengikuti kompetisi Esport dan bertemu banyak orang, mulai dari pelaku industri hingga fans game tersebut. Karenanya ia memiliki banyak koneksi yang dibutuhkan untuk kariernya kelak.

banner-ads