Kayaknya cuma kalimat itu yang bisa merangkum 2019/2020 untuk sang juara asal Jerman. Pasukan asuhan Hansi Flick ini berhasil mendominasi di berbagai kompetisi.
Di Bundesliga sebenernya mereka sempat tampil meragukan di awal musim, tapi perlahan Die Roten berhasil merangsek kembali ke posisi puncak serta mengukuhkan posisinya di sana. Di awal musim, tim-tim seperti Moenchengladbach dan Dortmund bahkan sempat masuk radar prediksi juara. Sayangnya, emang dominasi Bayern gak bisa dihindari.
Taktik ala Hansi Flick dengan permainan yang cepat bikin Bayern bisa menguasai hampir semua pertandingan. Contohnya adalah ketika mereka berhasil membantai Barcelona dengan skor 8-2. Barca terlihat sangat kesulitan untuk memulihkan lini bertahan mereka ketika Lewandowski cs melancarkan serangan. Bahkan Coutinho yang notabene-nya pinjaman dari Barca dan masuk sebagai cadangan berhasil mencetak dua gol pada pertandingan tersebut.
Di balik musim luar biasa Bayern ini, ada beberapa fakta menarik yang harus lo tau nih, Bro!
Tim pertama yang berhasil sapu bersih kemenangan
Selain meraih treble winner musim ini, Bayern Munchen juga mencatatkan sejarah sebagai tim pertama yang berhasil juara Liga Champions tanpa kalah sekalipun. Ini nunjukin gimana taktik yang diterapkan oleh Hansi Flick bekerja dengan sangat efektif. Terlebih ketika mereka berhasil membantai Barcelona dengan skor yang kelewat telak. Messi dan yang lainnya terlihat gak berdaya di atas lapangan.
Sejajar dengan Liverpool
Gelar UCL mereka musim 2019/2020 ini adalah gelar keenam yang mereka miliki. Ini artinya Bayern Munchen sekarang sejajar dengan sang juara bertahan yang sama-sama udah enam kali jadi juara Eropa. Sebelumnya mereka juara pada tahun 1974, 1975, 1976, 2001, dan 2013. Kalau Bayern musim depan bisa kembali jadi juara, mereka bakal setara dengan AC Milan yang punya 7 gelar Liga Champions.
Cetak 500 gol sepanjang sejarah kompetisi
Bayern Munchen sekarang masuk tiga besar tim tersubur sepanjang sejarah penyelenggaraan UCL. Mereka jadi tim ketiga yang berhasil mencetak 500 gol dalam kompetisi ini.
Kerennya meski gak mencatatkan namanya di papan skor saat pertandingan final, Lewandowski berhasil menjebol gawang lawan 15 kali musim ini. Ini menyamai catatan Cristiano Ronaldo pada musim 2017/2018 yang dijuluki rajanya Liga Champions.
Juara karena gol semata wayang
Kingsley Coman jadi pemecah kebuntuan dengan mencetak satu-satunya gol pada pertandingan final tersebut. Pertandingan berjalan sangat alot dengan jual beli serangan berintensitas tinggi dari kedua tim. Bahkan Manuel Neuer dan Keylor Navas sama-sama harus berjibaku menyelamatkan gawang mereka dari kebobolan pada malam itu.
Pertandingan semakin panas karena kedua tim sedang sama-sama berusaha mendapatkan treble winner. Baik Bayern maupun PSG adalah sama-sama jaura liga dan satu kompetisi domestik lainnya di negara masing-masing. Jadi, juara UCL bisa menyempurnakan catatan luar biasa keduanya.
Untungnya, sundulan yang dilakukan Coman berhasil tepat sasaran dan jadi gol penentu juara UCL keenam jadi milik Bayern Munchen.
Kira-kira tahun depan Bayern bisa juara lagi gak ya?