Tersisihkannya Joe Hart di Manchester City era Josep Guardiola bukanlah suatu kejutan. Mundur ke belakang, seorang Pep pernah menendang megabintang Barcelona pada saat itu, Ronaldinho.
Ketika datang menggantikan Frank Rijkaard, Pep sudah menunjukkan karoganannya yang semena-mena tersebut. Tapi selalu ada alasan kuat bagi Pep yang memang doyan racik dan eksperimen di klub barunya.
Ketika datang menggantikan Frank Rijkaard, Pep sudah menunjukkan karoganannya yang semena-mena tersebut. Tapi selalu ada alasan kuat bagi Pep yang memang doyan racik dan eksperimen di klub barunya.
Pada 2004, Ronaldinho merupakan pemain terbaik di dunia sekaligus ikon Azulgrana sebelum Messi 'lahir'. Ia adalah magician.
Tapi Pep tak peduli. Pep punya insting akan melahirkan bintang baru lagi yang bisa ia arahkan dengan seenak jidadnya. Dan kemudian lahirlah Messi yang kini dikenal sebagai pemain fenomenal bersama Cristiano Ronaldo.
Entrenador asal Spanyol itu mencium bahwa Ronaldinho akan segera luntur sihirnya usai ia lebih banyak berpesta dan dugem dibanding latihan.
Semenjak menanjak bersama Barca, tak cuma Ronaldinho, Samuel Eto'o sampai Zlatan Ibrahimovic pun juga dilengserkan dari Camp Nou. Khusus Zlatan ia didatangkan dulu namun tak cocok dengan Pep.
Balik ke masalah City, Pep baru saja mendatangkan Claudio Bravo. Sudah jelas posisi Hart memang semakin tak aman.