Bek tengah Jerman, Robert Huth bangkit dan hidup lagi semenjak direkrut Leicester City. Ada sosok Claudio Ranieri yang memang sudah akrab dengan Huth di balik hidupnya lagi Huth.
Menilik jauh ke belakang, Huth adalah kesayangan Ranieri sejak di membesut Chelsea. The Blues era Ranieri 2001 silam menemukan palang pintu tersebut dari tim muda FC Union Berlin.
Huth pun hijrah ke London Biru. Di Stamford Bridge, ia mencapai kegemilangannya. Namun sejak Roman Abramovich datang dan Ranieri lengser dari jabatannya di Chelsea, Huth mulai terancam.
Dan benar saja, 2006 ia hengkang Middlesbrough dan mencapai karier yang mandek hingga usianya tak muda lagi. Panggilan timnas Jerman pun tak kunjung datang.
Hijrah ke Stoke City dan dipinjamkan ke Leicester membuat Huth bergairah lagi. The Foxes menjadi tim fenomenal nan kejutan musim ini.
Lebih kerennya lagi, Leicester adalah calon kuat peraih trofi EPL. Klub bermarkas di King Power Stadium itu jelas merusak tradisi empat besar pemuncak klasemen selama ini.
Si Rubah di bawah naungan Ranieri musim ini begitu digdaya. Mereka masih memimpin klasemen dengan 53 poin meski baru kalah dari Arsenal akhir pekan lalu.
Dan si bek jangkung ini menjadi andalan Ranieri yang stabil di lini belakang. Penampilan paling gemilangnya bisa dilihat di dua laga ke belakang kala Leicester menggulung raksasa kaya raya, Manchester City.
Bek 31 tahun itu menjadi aktor kemenangan timnya 3-1. Hebatnya Huth adalah bek tengah dan membuat dua gol kemenangan Leicester di kandang Manchester Biru, Etihad Stadium.
Huth begitu apik mengawal pertahanan Leicester bersama kiper Kasper Schmeichel dan rekannya di jantung pertahanan, We Morgan. Label bek buangan pun kini sudah sirna dari diri Huth.
Bek asal Bavaria ini dibeli cuma 3 juta pounds dari Stoke City, 24 Juni 2015 lalu. Namun ia membuktikan kualitasnya saat ini.
So, Huth kini memang 'hidup' lagi berkat sentuhan bos lamanya, Ranieri. Dan ia membuktikan dirinya bukan bek kacangan di tim yang juga bukan kacangan.