Josep Pep Guardiola membuktikan sendiri bahwa Liga Inggris adalah liga terketat yang pernah ada di dunia. Bahkan sekelas manajer seperti dia merasakan kegagalan di musim pertamanya.

Inggris tak mudah ditaklukkan meski ditangani manajer yang selama ini kita anggap jenius. Skuat melimpah bintang pun tak jaminan bisa membuat EPL mudah.

Pep tahu betul itu. Maka kini yang ia bisa lakukan adalah menghabiskan waktu dengan berpikir dan belanja pemain yang ia butuhkan terus-menerus. Tapi jika tak juara pula, lalu sampai kapan manajer top asal Spanyol itu bertahan?

Jawabannya keluar dari mulut Pep sendiri. Manajer yang semasa bermain di lapangan menjadi jangkar elegan ini mengaku takkan mau lengser sampai ia juara sebagaimana dilansir The Guardian.



"Saya ingin bertahan di sini selama mungkin. Saya mau membantu City terus maju dan tetap berada di level tinggi. Saya rasa pihak klub harus mendengarkan manajer pada saat yang tepat," papar eks pelatih Barcelona dan Bayern Munchen itu.

"Tak ada yang tahu apa yang bakal terjadi. Untuk semua pelatih, nasib mereka ditentukan oleh hasil yang ada," sambungnya.

Juru taktik plontos itu disorot habis-habisan karena kinerjanya kurang memuaskan meksi klub udah menggelontorkan banyak uang untuk membeli pemain.

Tapi kayaknya sih City masih sabar banget. Semua yang Pep mau pun tetap disanggupi terlebih dahulu seperti transfer luar biasa menyambut musim depan.

Kiper termahal sampai deretan bek mewah sudah didaratkan Pep sebagai pemanasan menyambut musim baru. Mungkin laga pertandingan melawan Real Madrid di ajang ICC 2017 yang berakhir dengan kemenangan untuk City bisa jadi acuan sebagai peningkatan skuatnya.

Pep yang jadi salah satu manajer bergaji paling besar di EPL pun harus membuktikan bahwa bayarannya memang sesuai dengan prestasi yang sudah diekspetasikan semua fans dan jajaran tinggi hingga pemilik klub Etihad Stadium.

banner-ads