Sebagai handler, Invisible memang selalu mencuri perhatian penonton maupun para judges. Bersama klubnya, Ice Cream Streetball, Invisible menjadi pemain yang menakutkan dengan torehan 36 point breaker nya. Sehingga dia terpilih menjadi Most Valuable Player (MVP) Point Breaker di Open Run Medan 2012. Meskipun kala itu dia tidak mampu membawa klubnya menjuarai Open Run, namun Rahmad Invisible telah menorehkan tinta emas di kompetisi LA Lights Streetball, sebagai peraih point breakerterbanyak.
Apa sih yang ngebuat Invisible bisa melakukan handling keren? Ternyata dia sering melakukan dribbling di mana aja, termasuk di kamarnya, bro! Wah, pantesan pengidola Hot Sauce ini begitu menakutkan di atas lapangan, bola selalu bersama dia di manapun dia berada. Gokil! Nickname Invisible pun ia dapatkan sejak pertama kali bermain streetball pada tahun 2008 silam.
Kata teman-teman, saat saya mendribbling bola dan berusaha mengecoh lawan, bola itu seperti hilang saking cepatnya saya bergerak. Karena itulah saya diberi julukan 'Invisible’,” ujar Rahmad Invisible.
Trik istimewa yang menjadi andalan Invisible adalah hypnotize, yang notabene cukup sulit untuk dikuasai.Dia mengolah bola dengan dribble rendah, hingga membuat fokus sang lawan terpaku hanya kepada bola. Kemudian dengan gerakan yang super cepat, ia (berpura-pura) melakukan lemparan bola ke atas, yang sebenarnya bola tersebut diselipkan di antara kedua kakinya. It’s a trap! Terkecoh, Invisible pun dengan leluasa melewati lawannya itu, dan memasukkan bola ke dalam keranjang. Unbelievable!
Since he hadn’t been selected as All Stars 2012, surely we’re gonna miss him playing. With a huge talents he has, it’s very pleasant to see his action beating the rivals on the court. Great Invisible!
Tonton langsung aksi dia bersama Lana a.k.a Moneyman di Open Run Malang 2012 lalu. He really got unbelievable tricks!
