Andrea Dovizioso mengaku agak bingung bisa memimpin MotoGP 2020 jelang GP Catalunya, meski finis di urutan ketujuh dan kedelapan dalam dua balapan Misano. Rider asal Italia itu hanya naik podium dua kali musim ini di Jerez dan satu kemenangan di Austria.
Ia justru meraih hasil kurang oke di sisa balapan lain. Mulai dari urutan kelima dan ke-11 dalam lima balapan lainnya.
Namun yang terpenting, dia adalah satu dari tiga pembalap, bersama Takaaki Nakagami dan Alex Marquez yang tidak DNF musim ini.
Artinya, meskipun dia hanya bisa mengelola ketujuh dan kedelapan di Misano, dia benar-benar naik melewati Fabio Quartararo sebagai pemimpin klasemen.
Dovizioso yang telah mencetak rata-rata 12 poin per balapan begitu waspada bahwa dia rentan. Sebab konsistensi rival bisa membuatnya tersingkir menginga performa Ducati.
"Saya sangat terkejut. Selain Austria dan Jerez, saya belum merasa sekuat sebelumnya, jadi saya tidak berharap memimpin kejuaraan, tetapi pada akhirnya menjadi kejuaraan yang gila karena semua orang berjuang," kata Dovizioso.
“Skor rata-rata sangat rendah karena tidak ada konsistensi, jadi sepertinya musim dimulai sekarang karena kami sangat dekat dan sayangnya perasaan saya dengan motor bukanlah yang terbaik. Apa yang harus kami ubah sudah jelas dari beberapa balapan, tetapi bagi saya untuk mengubahnya itu sangat sulit."
Dovizioso juga tak yakin balapan di Barcelona bakal berjalan baik baginya. Ia masih mengeluhkan cekraman ban.
“Tapi itu adalah hal-hal kecil dan itu dapat mempengaruhi banyak hal dalam balapan. Saya tidak tahu apakah kami akan kompetitif di Barcelona karena cengkeramannya akan sangat berbeda dibandingkan dengan Misano. Di atas kertas, semua orang terlihat sangat cepat.”